SuaraMalang.id - Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria santai merokok saat mengantre di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Malang.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @geebrandt dan langsung menuai kecaman dari warganet yang mengecam perilaku pria tersebut sebagai tindakan yang sangat berbahaya.
Dalam video yang viral, pria itu terlihat mengenakan ransel dan helm sambil merokok di tengah antrean motor di SPBU yang diduga berada di Jalan Soekarno Hatta, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang.
Tindakan ini dianggap sangat ceroboh karena merokok di area pengisian bahan bakar dapat memicu kebakaran atau bahkan ledakan.
Merokok di SPBU bukan hanya tindakan berbahaya, tetapi juga melanggar peraturan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2010.
Di setiap SPBU, sudah jelas terpampang larangan merokok, namun masih banyak yang abai terhadap aturan ini.
Percikan api sekecil apa pun dari rokok dapat bereaksi dengan uap bensin yang sangat mudah terbakar, menciptakan risiko ledakan besar.
SPBU dikenal sebagai tempat yang dipenuhi uap bensin, di mana tetesan bahan bakar di lantai dapat semakin meningkatkan risiko kebakaran.
Hal ini membuat larangan merokok di SPBU bukan sekadar formalitas, melainkan tindakan pencegahan yang sangat serius.
Baca Juga: 3.093 Lowongan PPPK Tenaga Teknis di Kota Malang, Lulusan SMA Bisa Daftar
Netizen pun ramai-ramai mengecam tindakan pria tersebut, menyerukan pentingnya kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan dari merokok di area berisiko tinggi seperti SPBU.
Banyak yang berharap agar ada tindakan tegas dari petugas SPBU, pemerintah, hingga sesama pengguna untuk memastikan peraturan dipatuhi.
Selain larangan merokok, pengguna SPBU juga diwajibkan mematuhi beberapa aturan penting lainnya untuk mencegah kebakaran atau ledakan.
Beberapa di antaranya termasuk larangan menggunakan kamera dengan flash, ponsel, serta larangan menyalakan mesin kendaraan saat pengisian bahan bakar.
Penggunaan kamera dengan flash dan ponsel di SPBU sangat berisiko karena sinar UV dan panas dari flash atau frekuensi tinggi dari ponsel dapat memicu reaksi berbahaya dengan uap bensin.
Selain itu, menyalakan mesin kendaraan saat pengisian bahan bakar juga dilarang karena aliran listrik dalam mobil dapat memicu percikan api.
Berita Terkait
-
3.093 Lowongan PPPK Tenaga Teknis di Kota Malang, Lulusan SMA Bisa Daftar
-
Masa Tenang Rawan 'Serangan Fajar', Bawaslu Kota Batu Ajak Masyarakat Perangi Politik Uang
-
Krisis Air Melanda! 1,2 Juta Liter Air Bersih Digelontorkan di Kabupaten Malang
-
Abah Anton Gandeng 'Raja CSR' Dimyati, Targetkan Pembangunan Kota Malang Super Cepat
-
Tanpa Janji Manis, Wahyu Hidayat Buktikan Komitmen Berantas Korupsi di Pilwali Malang 2024
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang
-
5 Rekomendasi Nasi Padang Enak dan Murah di Sekitar Kampus Brawijaya Malang
-
Per Juni 2025, BRI Jangkau 97.878 Penerima Manfaat Perumahan di Seluruh Indonesia
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif