Khofifah Kembali Masuk Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

SuaraMalang.id - Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, kembali mencatat prestasi internasional dengan masuk dalam daftar The World’s 500 Most Influential Muslim 2025.

Penghargaan ini mengukuhkan Khofifah sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di dunia Muslim. Ia bersanding dengan tokoh-tokoh besar lainnya dari Indonesia, seperti Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, serta sejumlah politisi dunia, termasuk Mohammad Mahathir dari Malaysia dan Dr. Masoumeh Ebtekar dari Iran.

Masuknya Khofifah dalam daftar bergengsi ini bukanlah kali pertama. Ia telah tercatat dalam The World’s 500 Most Influential Muslim sejak 2021.

Pengakuan ini diberikan atas kontribusinya yang dianggap sangat signifikan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.

Baca Juga: PKS Malang Tancap Gas untuk Pemenangan Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim

Selain itu, kiprahnya sebagai mantan Menteri Sosial Indonesia dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia juga mendapat sorotan.

Dalam publikasi The Muslim 500, Khofifah diapresiasi atas perannya dalam mempromosikan persatuan antarumat beragama, serta program-program sosial seperti penutupan lokalisasi dengan menawarkan pekerjaan alternatif.

Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah juga aktif dalam memberdayakan perempuan melalui organisasi yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama ini.

Khofifah menyampaikan rasa terima kasih atas pengakuan ini dan mengapresiasi konsistensi The Muslim 500 dalam menyoroti kontribusi para tokoh Muslim di berbagai bidang.

“Ini semakin menunjukkan bahwa peran umat Muslim dalam membangun peradaban dunia sangat besar,” ujar Khofifah, Sabtu (12/102/2024). Ia menambahkan bahwa pengabdiannya selalu ditujukan untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

Baca Juga: Gus Hafidz Dukung Khofifah Indar Parawansa untuk Lanjutkan Kepemimpinan di Jawa Timur

Sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan, dari 4,4 persen di awal kepemimpinannya hingga tersisa 0,66 persen.