Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 20:22 WIB
ilustrasi penembakan (unsplash)

“Kami masih mendalami jaringan penjualan senjata rakitan yang digunakan oleh pelaku. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengungkap sumber-sumber peredaran senjata ilegal di wilayah ini,” tambah Andi.

Lebih lanjut, Andi menyebut bahwa pelaku telah beraksi setidaknya dua kali dalam beberapa minggu terakhir. Monang Sihombing diduga mengalami gangguan kejiwaan dan bersikap paranoid.

Ia kerap merasa terancam atau diikuti oleh orang-orang yang sebenarnya tidak membahayakan dirinya. Kondisi ini membuat pelaku bertindak secara agresif dan menyerang orang yang dianggapnya sebagai ancaman.

“Motif sementara yang kami temukan, pelaku merasa selalu diawasi dan diikuti oleh orang lain. Hal ini memicu kegelisahan dan reaksi berlebihan hingga ia merasa perlu untuk menyerang balik dengan senjata yang dibawanya,” ujar Kapolres Batu.

Baca Juga: Teror Penembakan di Kota Batu: Residivis Penembak Misterius Akhirnya Ditangkap

Pada aksi terakhirnya di Kelurahan Temas, Kota Batu, pelaku menembak Atok Sugiarto (38), seorang penjual bakso yang saat itu pulang dari makam bersama anak dan istrinya.

Pelaku menduga korban sedang membuntutinya, sehingga ia memutar balik kendaraannya dan menembak korban dari jarak dekat menggunakan senjata rakitan yang selalu dibawanya dalam tas.

Menurut catatan kepolisian, ini bukanlah aksi pertama pelaku. Sebelumnya, pada Selasa (1/10/2024), Monang Sihombing melakukan aksi penembakan di perempatan lampu merah Arhanud, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Dalam kejadian tersebut, seorang korban berinisial HS (27), warga Desa Petungsari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, mengalami luka tembak di tangan kirinya.

Hanya berselang beberapa hari, pelaku kembali beraksi pada Kamis (10/10/2024) siang di Kelurahan Temas dengan menembak Atok Sugiarto di bagian dada kiri.

Baca Juga: Bersenjata Pistol Rakitan, Ini Motif MS Tembaki Pemotor di Kota Batu

“Setelah melakukan dua aksi penembakan yang serupa, pelaku langsung berpindah tempat. Ia sudah lama tinggal secara nomaden di wilayah Kota Batu, sehingga cukup sulit dilacak. Namun, berkat kerja keras tim di lapangan, kami berhasil menangkap pelaku kurang dari 7 jam setelah aksi penembakan terakhir,” jelas AKBP Andi.

Load More