Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Selasa, 17 September 2024 | 17:53 WIB
Ilustrasi kebakaran pasar. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraMalang.id - Tiga hari setelah kebakaran yang melanda Pasar Baru Barat Comboran, nasib 73 pedagang yang terdampak masih belum menemui kejelasan.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan mereka bisa kembali berjualan di dalam pasar.

Sisa puing-puing kebakaran belum sepenuhnya dibersihkan karena masih menunggu pemeriksaan tim laboratorium forensik (Labfor) yang dijadwalkan dilakukan hari ini (17/9/2024).

Pasar Comboran terdiri dari tiga lantai, yakni lantai dasar, lantai satu, dan lantai dua. Kebakaran yang terjadi pada Jumat (13/9/2024) lalu menghanguskan lantai satu dan dua, di mana mayoritas pedagang terdampak berasal dari lantai dua.

Baca Juga: Rusunawa Tlogowaru Segera Digunakan, Disdikbud Kota Malang Mulai Lakukan Lelang Konsultan Perencanaan

Rencananya, para pedagang akan direlokasi sementara ke lantai satu, yang sebelumnya jarang digunakan.

Salah satu pedagang pakaian bekas dari lantai dua, Mariyanti, mengungkapkan bahwa seluruh barang dagangannya ludes terbakar.

“Saya baru saja kulak pakaian dari koperasi, semuanya terbakar,” ujarnya.

Sejak kebakaran, Mariyanti hanya bisa bolak-balik ke pasar untuk memantau perkembangan tanpa bisa berjualan.

Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Ni Luh Putu Eka Wilantari, mengatakan lantai satu pasar akan menjadi lokasi relokasi sementara bagi pedagang terdampak.

Baca Juga: Bronto Skylift Dibutuhkan, Damkar Kota Malang Kesulitan Padamkan Kebakaran di Gedung Tinggi

Terdapat 14 kios dan 427 los di lantai tersebut yang masih bisa dimanfaatkan.

"Pembersihan akan dilakukan segera setelah pemeriksaan Labfor selesai," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Baru Barat Comboran, Muhammad Samidi, berharap para pedagang bisa segera direlokasi dan mendapatkan bantuan modal dari pemerintah.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Biger Adzanna Maghribi, menegaskan kesediaan OJK untuk bekerja sama dengan Pemkot Malang dalam memberikan bantuan permodalan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dan restrukturisasi.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More