Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 18 Juli 2024 | 17:52 WIB
Ilustrasi mayat. [Dok polisi]

SuaraMalang.id - Suasana tenang di Halaman Rumah Makan Dusun/Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, terusik oleh penemuan mayat di dalam truk yang terparkir, Rabu (17/7/2024).

Awalnya, keberadaan mayat tersebut dikira hanya bau bangkai tikus oleh karyawan rumah makan, tetapi realita yang terungkap jauh lebih mengejutkan.

Alfreda Evan, seorang karyawan rumah makan, menceritakan bagaimana aroma tak sedap tersebut mulai tercium sejak Sholat Dhuhur sekitar pukul 14.00 WIB.

"Penjaga rumah makan langsung melaporkan ke pemilik dan menghubungi pemerintah desa serta polsek. Kami tidak menyangka akan menemukan sesuatu yang tragis seperti ini," ungkapnya.

Baca Juga: Terungkap! Identitas Mayat di Bawah Jembatan Brantas, Benarkah Pria Disabilitas yang Hilang?

Tim Inafis Polres Madiun bersama polsek setempat langsung turun tangan melakukan evakuasi yang memakan waktu berjam-jam.

"Kami harus menunggu ahli kunci karena pintu truk terkunci rapat," kata petugas di lokasi.

Sekitar pukul 19.00 WIB, ahli kunci berhasil membuka gembok pintu truk dan menyibakkan misteri tragis di dalamnya.

Sontak, ketika pintu truk terbuka, bau menyengat langsung menyebar ke sekitar, membuat warga yang berkumpul langsung membubarkan diri. Jenazah sopir truk ditemukan membusuk di dalam kursi kendaraan, posisinya terletak di bawah setir.

Jenazah kemudian dievakuasi untuk dilakukan otopsi lebih lanjut dan dibawa ke RSUD Soedono Madiun guna penyelidikan.

Baca Juga: Geger! Mayat Bertato Misterius Ditemukan Mengapung di Sungai Bango Malang

Sementara itu, polisi masih menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan penyebab kematian dan identitas pasti korban.

Kecurigaan semakin meningkat setelah diperhatikan banyaknya lalat yang mengerubungi kursi sopir dan penumpang, yang pada akhirnya menunjukkan adanya jasad di dalam truk tersebut.

Penemuan ini menjadi sorotan serius bagi warga Madiun dan sekitarnya, mengingat kejadian semacam ini jarang terjadi di daerah tersebut.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More