Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Sabtu, 13 Juli 2024 | 15:39 WIB
Ilustrasi Sungai Brantas. [Suara.com/Arief Hermawan P]

SuaraMalang.id - Seorang mahasiswa berinisial AH (19), asal Bekasi, ditemukan dalam kondisi lemas di pinggir Sungai Brantas di bawah Jembatan Soekarno-Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Sabtu (13/7/2024).

Keberadaan AH di tepi sungai hingga tak berdaya masih menjadi misteri dan saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian setempat.

AH berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas kepolisian, Unit Penanggulangan Kebakaran (UPT Damkar) Kota Malang, dan relawan.

Menurut Bambang Edi, Komandan Regu 2 UPT Damkar Kota Malang, evakuasi dilakukan melalui jalur sungai setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Baca Juga: 'Susah Belok, Banyak Spanduk!' Warga Protes Maraknya Alat Kampanye Pilkada di Jalanan Malang

"Kami melakukan identifikasi medan dan memutuskan untuk mengambil jalur evakuasi melalui jalan perkampungan penduduk," ungkap Bambang.

Proses evakuasi berlangsung cepat, kurang lebih hanya 15 menit, setelah itu AH langsung dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo, mengatakan bahwa petugas mendapat laporan dari warga tentang keberadaan AH yang terjatuh di tepi sungai.

"Saat kami datang ke lokasi, AH masih sadar dan berusaha meminta bantuan dengan melambaikan tangan," kata Anton.

Investigasi awal menunjukkan bahwa AH mungkin mengalami patah tulang di bagian punggung, diduga akibat jatuh dari atas jembatan.

Baca Juga: Dramatis! Perjuangan Sam HC-Rizky Boncell Lolos Pilkada Malang 2024: Dari Gugatan Bawaslu Hingga Dukungan Membeludak

Polisi terus menyelidiki kejadian ini untuk memastikan kronologi dan penyebab sebenarnya.

AH diketahui adalah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Kecamatan Lowokwaru dan telah tinggal di kos-kosan daerah tersebut sejak Juni 2024.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut dan kepolisian berharap bisa segera mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada hari tersebut.

Penduduk lokal dan komunitas akademis diharapkan memberikan informasi yang bisa membantu klarifikasi kasus ini.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More