SuaraMalang.id - Gula termasuk dalam sembilan bahan pokok (sembako) yang harganya menjadi perhatian publik. Pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk menjaga stabilitas.
Terbaru, harga gula konsumsi di tingkat produsen Rp 14.500 per kilogram (kg) dan di tingkat retail atau konsumen Rp 17.500 per kg.
Sementara itu untuk daerah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan), harga gula konsumsi di tingkat retail atau konsumen Rp18.500 per kg.
Harga tersebut sudah bertahan sejak April 2024. Pemerintah memperpanjang relaksasi harga gula konsumsi yang harusnya berakhir 30 Juni 2024. Perpanjangan tersebut sampai dengan terbitnya Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapenas) tentang Perubahan Kedua atas Perbadan Nomor 11 Tahun 2022 yang mengatur HAP Gula Konsumsi.
Baca Juga: Ini Jagoan PKB di Pilwali Malang, Sosoknya Tak Asing
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut, harga tersebut masih wajar. Pihaknya mengeklaim telah menghitung, termasuk cost structure bersama APTRI, BUMN, dan seluruh pihak Kementerian lembaga.
"Sehingga angka itu adalah angka yang wajar. Ini karena Bapak Presiden Jokowi menyampaikan harus ada angka wajar di tingkat petani sampai konsumen," ujarnya di Malang dikutip.
"Jangan nanti di tingkat konsumen maunya harga rendah, tapi petaninya bagaimana? Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa harga di tingkat petaninya juga harus baik, supaya barangnya di pasar ada," imbuhnya.
Menurutnya, penting untuk menjaga harga tetap baik dan wajar. Harga yang ada saat ini dinilai sudah mendapat titik keseimbangan. Diklaim nilai sekarang untuk menjaga ekosistem gula.
"Ekosistem gula nasional itu harus terus diperkuat. Salah satunya bersama teman-teman APTRI, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia. Dengan harga yang baik, petani bisa mensuplai juga ke pabrik gulanya. Jadi petani happy, pabrik gula semakin modern, dan kebutuhan dalam negeri pun tercukupi. Ini luar biasa," katanya.
Baca Juga: Permohonan Dikabulkan, Asa Sam HC dan Rizky Boncell Maju Pilwali Malang Terjaga
Ketua Umum Pusat Koperasi Petani Tebu Rakyat KH. Hamim Holili yang turut dijumpai Arief menilai harga gula saat ini sudah ideal.
Berita Terkait
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
Disambut Antusias, Film Pabrik Gula Akhirnya Tayang di Amerika
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Volume Kendaraan di Tol Singosari Meningkat, Ini Tips Berkendara Aman yang Harus Dilakukan
-
Program BRI Menanam "Grow & Green Diwujudkan di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno
-
Isi Rumah Warga Gondanglegi Malang Ludes, Pelaku Ternyata Orang Terdekat
-
BRImo Jadi Solusi Transaksi Digital yang Cepat, Aman, dan Efisien Selama Libur Lebaran
-
BRI Dampingi Nasabah Lewat Layanan AgenBRILink, Permudah Transaksi saat Mudik Idulfitri 2025