SuaraMalang.id - Di tengah perbedaan waktu perayaan Idul Adha yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, umat Muslim di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Jember, memiliki cara unik dalam melangsungkan hari raya kurban.
Sebagian besar umat Muslim di Indonesia merayakan Idul Adha hari ini, namun warga Desa Suger Kidul bersama jemaah haji asal Jember dan warga Arab Saudi telah melaksanakannya kemarin, 15 Juni.
Salat Id dan penyembelihan hewan kurban dilangsungkan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafii’yah, Desa Suger Kidul, di mana suasana khusyuk dan semangat beribadah terasa kental.
Para santri yang mondok di pesantren ini turut serta dalam kegiatan tersebut, mulai dari pelaksanaan salat berjamaah hingga proses penyembelihan hewan kurban.
Ustad ilmu fikih di Ponpes Salafiyah Syafiiyah, Irfan Maulana, mengungkapkan bahwa peringatan hari besar Islam di pesantren sering kali berbeda.
“Banyak warga kami yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), namun kadang pelaksanaannya juga mengikuti pemerintah. Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun,” jelas Irfan, Senin (17/6/2024).
Menurut Irfan, biasanya pesantren menyembelih empat ekor sapi, namun tahun ini jumlahnya berkurang karena beberapa alasan.
Santri-santri di pesantren turut membantu dalam proses pemotongan hewan kurban.
“Setiap tahun, santri-santri kami aktif terlibat dalam proses pemotongan hewan kurban,” tambahnya.
Baca Juga: Gagal Lolos Razia, 2 Kakak Beradik Kepergok Bawa Sabu
Setelah proses penyembelihan, daging kurban dibagikan kepada warga sekitar.
“Bila masih ada daging yang tersisa, kami suruh santri untuk mengantarkan langsung kepada warga yang belum kebagian,” kata Irfan.
Para santri juga mendapatkan bagian dari daging tersebut, yang biasanya mereka olah menjadi sate di beberapa sudut pondok pesantren.
Perbedaan dalam perayaan Idul Adha ini menunjukkan keberagaman cara beribadah yang ada di Indonesia, khususnya di Jember.
Meski berbeda, semangat dan khusyuk dalam menjalankan ibadah tetap menjadi hal yang utama.
"Perbedaan itu biasa, yang terpenting ibadahnya,” tutup Irfan.
Berita Terkait
-
Gagal Lolos Razia, 2 Kakak Beradik Kepergok Bawa Sabu
-
Terdakwa Ekshibisionisme di Jember Tuntut Rehabilitasi, Bukan Penjara
-
Guru Ngaji di Jember Cabuli Tiga Muridnya, Modus Belajar Wudhu
-
Terekam CCTV! Pencuri Kotak Amal Masjid di Jember Tinggalkan Motor Bodong Saat Dikepung Warga
-
KPK Turun Tangan! Tunggakan Pajak Hotel dan Restoran di Jember Menggunung, Capai Miliaran Rupiah
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern
-
Polisi Periksa 3 Saksi Kasus Dugaan Perundungan Anak Perempuan di Kota Malang
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Rp632 Triliun untuk Perkuat Ekonomi Kerakyatan