SuaraMalang.id - Pengusutan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan kematian RKW (14), siswa SMPN 2 Kota Batu, terus berlangsung.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu telah menerima lima tersangka bersama dengan barang bukti pada Jumat (14/6/2024), namun hanya satu dari mereka yang ditahan.
MI (15), adalah satu-satunya tersangka yang ditahan di Lapas Lowokwaru Malang, sementara empat tersangka lainnya, MA (13), KA (13), AS (13), dan KB (13) tidak ditahan dan akan menjalani persidangan tanpa penahanan.
Penahanan MI dilakukan karena ia sudah berusia lebih dari 15 tahun, sedangkan yang lain masih di bawah 15 tahun, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) yang mengatur tentang penahanan anak.
M Januar Ferdian, Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Batu, menyatakan bahwa sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA, anak-anak di bawah 14 tahun yang berhadapan dengan hukum harus dikembalikan kepada orang tua dengan syarat mereka dapat menjamin anak tersebut tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi tindak pidana.
Didik Adyotomo, Kepala Kejari Kota Batu, mengungkapkan bahwa kejadian ini telah menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, termasuk Pemerintah Kota Batu, yang bekerjasama dengan Polisi dan Kejari untuk tidak hanya mengusut kasus tetapi juga menyelamatkan masa depan para pelaku yang masih di bawah umur.
“Pemkot Batu sudah berkoordinasi dengan kami untuk memberikan bimbingan dan konseling kepada para pelaku dan keluarga mereka," ucap Didik.
Selanjutnya, Aditya Prasaja, Kepala DP3AP2KB Kota Batu, menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan tidak terlepas dari undang-undang yang menjadi dasar penanganan kasus ini, dimana Pemkot Batu akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dalam melakukan pendampingan.
“Harapan kami adalah anak-anak ini dapat mendapatkan hak-hak mereka karena masa depan mereka masih panjang. Kita tidak bisa mengabaikan itu. Mereka masih bisa diberikan pembinaan untuk menjadi individu yang baik termasuk hak pendidikan,” jelas Aditya.
Baca Juga: Didik Gatot Buka Peluang Duet dengan Krisdayanti di Pilkada Batu
Dengan kasus ini, Didik Adyotomo berharap dapat menjadi pelajaran bagi orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka, menekankan bahwa tanggung jawab orang tua adalah vital dalam menghindari insiden serupa di masa depan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Didik Gatot Buka Peluang Duet dengan Krisdayanti di Pilkada Batu
-
MOHON BANTUAN! Kakek Supadi di Batu Tak Pulang Sejak Jumat
-
Terbongkar! Jaringan Kredit Fiktif di Bank Kota Batu, Kejari Incar Otak Pelaku
-
Terbongkar! Jaringan Kredit Fiktif di Bank Kota Batu, Kejari Incar Otak Pelaku=
-
Beda Nasib Pelaku Pengeroyokan Siswa SMP di Batu: Ada yang DO, Ada yang Ditahan Ijazahnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Klasterku Hidupku: Bukti Nyata BRI Memajukan UMKM Indonesia
-
AI untuk UKM: Bukan Lagi Mimpi, Ini 4 'Karyawan Digital' Murah Bisa Melejitkan Omzet
-
AgenBRILink BRI Tembus 67 Ribu Desa, Perluas Inklusi Keuangan
-
Biaya Studi Semesteran (BSS) Universitas Muhammadiyah Malang di Tahun 2025
-
Bocoran 20 Teka-Teki Makanan dan Minuman MPLS 2025 untuk SMP dan SMA