SuaraMalang.id - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-PKP) Kota Malang telah mencatat adanya 133,26 hektar wilayah yang masih dikategorikan sebagai kawasan kumuh di tahun 2024.
Kawasan tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Kota Malang, menunjukkan tantangan besar dalam pengelolaan perkotaan yang dihadapi.
Lukman Hidayat, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPR-PKP Kota Malang, pada Selasa (11/6/2024), mengungkapkan bahwa kawasan kumuh ditentukan berdasarkan tujuh indikator.
Indikator-indikator tersebut meliputi sanitasi lingkungan, kondisi bangunan rumah tinggal, akses jalan, drainase, air limbah, pengelolaan sampah, dan proteksi kebakaran.
Baca Juga: Cinta Palsu Berujung Bui: Pria Ini Gasak Mobil Kencan Online di Malang
Menurut Lukman, tidak hanya wilayah lama yang terkategori kumuh, tetapi juga terdapat wilayah baru yang masuk dalam kategori tersebut.
"Banyak juga bermunculan kawasan kumuh baru. Kepadatan penduduk yang terlalu padat juga masuk kumuh sebenarnya, jadi kumuh bukan karena kebersihan saja, kepadatan dan tingkat hunian juga berpengaruh," jelasnya.
Sebagai langkah nyata, DPUPR-PKP Kota Malang telah ditargetkan untuk mewujudkan zero kawasan kumuh pada akhir tahun 2025.
Dalam rangka mencapai target tersebut, mereka fokus pada penanganan beberapa titik kumuh tahun ini, khususnya di kelurahan Oro Oro Dowo, Penanggungan, dan Ketawanggede.
"Tahun ini kami fokus pada perbaikan sanitasi lingkungan dan jaringan jalan kampung," ucap Lukman. Untuk tiga lokasi ini saja, anggarannya mencapai sekitar Rp 2 miliar untuk luasan sekitar 5 hektar.
Baca Juga: Tragis! Driver Ojol Tewas Terseret Kereta 100 Meter di Malang
Lukman berjanji akan menekan angka kawasan kumuh di Kota Malang dengan menargetkan hanya tersisa 27 hektar pada awal tahun 2025, dan mencapai zero kawasan kumuh pada akhir tahun tersebut.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga serta estetika kota Malang secara signifikan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Malang Menyala! Workshop Jurnalisme Suara dan UAJY Diramaikan Puluhan Kreator!
-
Roadshow Jatim Media Summit 2024: Malang Menyala, Serunya Belajar Pemanfaatan AI dan Media Sosial
-
Heru Budi Ungkap Masalah yang Mau Diselesaikan Gibran di Jakarta, Kampung Kumuh Bakal Dipoles
-
Belasan Pencari Suaka di Depan UNHCR Ditertibkan, Ditampung di Rumah Detensi Imigrasi
-
Kota Malang Mengalami Deflasi, Ditunjang Turunnya Harga Bawang Merah
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Kos Palsu di Malang Incar Mahasiswa, 20 Orang Tertipu DP
-
Butuh Inovasi, Firhando Gumelar-Rudi Bisa Bangkitkan Pertanian Kota Batu
-
Bangkit! Arema FC U-20 Tak Terkalahkan di 4 Laga Berkat Sentuhan Senior
-
Libur Usai, Singo Edan Tempa Fisik di Kebun Raya Purwodadi
-
Dugaan Pungli Jilbab dan Ijazah di SDN Sawojajar 5 Malang, Siswa Dihukum