SuaraMalang.id - SMPN 2 Kota Batu tengah menjadi pusat perhatian setelah terungkapnya kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya RKW (14), siswa kelas 7.
Lima tersangka dalam kasus ini adalah MA (13), KA (13), AS (13), MI (15), dan KB (13). Empat dari tersangka adalah siswa SMPN 2 Kota Batu, sedangkan MI adalah siswa SMP Negeri 1 Pujon Malang.
Kelimanya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menyebabkan RKW meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024).
Korban meninggal akibat retak pada tempurung kepala sebelah kiri yang menyebabkan pendarahan dan penggumpalan darah di otak.
Kepala SMPN 2 Kota Batu, Ida Misaroh, menegaskan bahwa pihak sekolah akan patuh pada aturan dan hukum yang berlaku.
"Kami mengikuti proses hukum yang berlaku. Selama anak-anak ini dalam proses penanganan hukum nanti ada penanganan dari pihak KPAI dan kami juga akan menjembatani apa yang menjadi tugas sekolah dan kewajiban kami sebagai pendidik. Karena anak-anak ini juga masih sekolah," kata Ida pada Senin (3/6/2024).
Ida menambahkan bahwa proses pendidikan tetap akan dijalankan, sesuai dengan arahan dari Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, agar hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi meskipun mereka harus menjalani proses hukum.
Ida juga mengakui bahwa pihak sekolah terkejut dengan kejadian ini, karena beberapa pelaku memang sudah dikenal sebagai anak-anak yang bermasalah dan sering tidak masuk sekolah.
"Kalau kebiasaan sehari-hari dan dari kronologi kemarin kami sudah tahu bahwa ini anak-anak yang sering kami panggil, istilahnya punya masalah. Misal sering tidak masuk dan sering mengganggu temannya. Ini kelompok anak-anak yang hampir sama. Tapi anak-anak yang hanya melihat itu sebenarnya anaknya diam, cuma karena diajak saja,” ujarnya.
Baca Juga: Hak Pendidikan Para Pelaku Penganiayaan Teman SMP Dijamin Pj Wali Kota Batu
Selain itu, Ida mendapat informasi dari tetangga korban dan pelaku bahwa salah satu pelaku terkenal suka berkelahi karena sering melihat ibunya dipukuli oleh ayahnya.
"Setelah kemarin kami datang ke rumah duka, mendengar informasi dari tetangga-tetangganya bahwa anak ini menjadi keras karena di rumah bapaknya sering mukul ibunya di depan anaknya. Makanya pendidikan dari rumah itu juga sangat penting. Anak ini sudah stres dari rumah lihat ibunya dipukul bapaknya. Akhirnya dia mudah emosi,” jelasnya.
Ida mengakui bahwa sebagai tenaga pendidik, pihak sekolah memiliki batasan untuk mengorek persoalan keluarga yang dialami siswa. Namun, sekolah telah menjalankan program untuk mendidik karakter para siswa.
"Kami juga ada program pembinaan yang diikuti semua anak untuk kebaikan. Soal latar belakang keluarga kami selama ini tidak mengorek karena etikanya memang tidak boleh,” terangnya.
M (12), teman satu sekolah RKW dan para pelaku, mengungkapkan bahwa semasa hidupnya, RKW adalah teman yang baik dan tidak banyak tingkah.
"Dia anaknya baik banget, asyik dan bisa diajak bercanda. Kalau marah tidak sampai mukul atau arogan gitu,” tutur M.
Berita Terkait
-
Hak Pendidikan Para Pelaku Penganiayaan Teman SMP Dijamin Pj Wali Kota Batu
-
Liburan Berakhir Tragis! Bocah 4 Tahun Harus Kehilangan Sang Ayah di Jalur Maut Klemuk
-
Sering Lihat Ayah Pukuli Ibu di Rumah, Siswa SMP Ini Jadi Pelaku Pengeroyokan Maut
-
Siswa SMP Tewas Dianiaya Teman, Wali Kota Batu Murka, Perintahkan Semua Komite Sekolah Kumpul
-
Detik-detik Siswa SMP Tewas Usai Dijemput untuk Kerja Kelompok
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM