Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 30 Mei 2024 | 19:51 WIB
ilustrasi investasi (Pexels.com/Vlado Paunovic)

SuaraMalang.id - Konflik antara Israel dengan Palestina kembali memanas. Tentara zionis dikabarkan melancarkan bom di beberapa kawasan tepi barat.

Situasi yang kembali bergejolak tersebut ternyata berdampak pada investasi di Kota Malang.

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menyebutkan ada dua brand besar yang batal masuk menanamkan modalnya di Kota Malang. "Dari kejadian kemarin di Palestina dengan Israel itu berpengaruh kepada brand di PMA (Penanaman Modal Asing), akhirnya mundur," ujar Arif dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Kamis (30/5/2024).

Brand besar yang dimaksud bergerak di sektor makanan cepat saji. Rencananya, kata Arif, kedua merek akan membangun usahanya di kawasan Stasiun Baru Kota Malang dan wilayah Jalan Mayjend Pandjaitan atau area Mbetek.

Baca Juga: Daftar Nama Calon Anggota DPRD Kota Malang Terpilih Periode 2024-2029

"Padahal izin lengkap semua, tinggal bangun. Begitu konflik, dua brand ini mundur," ungkapnya.

Kedua brand besar asing tersebut khawatir dengan memanasnya situasi di Gaza, berdampak pada penjualan.

"Mereka dengan adanya boikot makanan itu berdampak pada penjualan mereka dan berimbas ke pembangunan. Jadi ditunda, menunggu situasi," ucapnya.

Sebelumnya, Israel menyerang dengan mengirimkan bom-bom mereka ke kawasan area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka per Selasa (28/5) akibat serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, menurut sumber keamanan dan medis Palestina.

Baca Juga: Pria Asal Pasuruan Berani Curi Motor Polisi, Begini Nasibnya

Load More