SuaraMalang.id - Anggota Komisi A DPRD Jember, Alfan Yusfi, mengkritik rencana renovasi Alun-Alun Jember yang dinilainya terlalu dipaksakan, terutama mengingat renovasi ini dilakukan di akhir masa jabatan Bupati-Wakil Bupati Jember, Hendy Siswanto – KH MB Firjaun Barlaman.
Alfan menyatakan kekhawatiran bahwa renovasi tersebut tidak mendesak dan menghabiskan anggaran yang besar, yang seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting.
“Kami menilai ini terlalu dipaksakan. Urgensinya di mana? Dengan nilai anggaran yang sangat besar itu, sebenarnya bisa dialokasikan untuk kepentingan lain yang memang lebih penting,” ungkap Alfan Yusfi, Kamis (18/4/2024).
Ia menambahkan bahwa rencana renovasi alun-alun ini telah dibahas sejak dua tahun lalu, namun pembahasannya tidak intensif dan mendalam.
Renovasi tersebut baru menjadi ramai dibahas setelah anggaran besar yang akan digunakan muncul ke publik.
Alfan juga menyampaikan bahwa, meskipun alun-alun adalah pusat kota dan simbol kabupaten, penggunaan yang direncanakan hanya untuk fasilitas olahraga dan UMKM tidak mencerminkan potensi sebenarnya.
"Menurut kami kurang tepat untuk renovasi alun-alun. Apalagi jika ada kepentingan lain dengan alasan melakukan pembangunan infrastruktur. Kami melihatnya justru cenderung malah masif dilakukan di masa politik seperti ini," jelas Alfan.
Politisi dari PDI Perjuangan itu menilai bahwa rencana renovasi ini bisa menjadi langkah mundur bagi Pemkab Jember jika tidak dijalankan dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk DPRD.
“Sebenarnya Bupati bisa lebih bijak lagi mendengarkan aspirasi dari kami selaku perwakilan rakyat," ujarnya. Alfan mengungkapkan kekhawatiran bahwa, jika proyek tersebut tetap dilanjutkan tanpa kajian yang mendalam, ini akan menimbulkan gejolak penolakan besar dari masyarakat.
Menyikapi situasi ini, Alfan menegaskan bahwa Komisi A DPRD Jember berencana untuk segera memanggil instansi terkait, pemenang tender, hingga Bupati Jember untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
"Pembahasan memang ada, termasuk uji publik, tetapi kami tidak mendapatkan data riil dari itu," tutup Alfan, menegaskan perlunya transparansi dan pertimbangan yang lebih matang dalam penggunaan anggaran untuk proyek tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama
-
Survei Pilwali Malang Sepekan Jelang Coblosan, 3 Paslon Bersaing Ketat
-
Wonosari Malang Porak-poranda Diterjang Angin Kencang
-
Menepi, Arema FC Berlatih di Pinggiran Malang