SuaraMalang.id - Bupati Jember, Jawa Timur, Hendy Siswanto diminta untuk fokus menurunkan kasus kekerdilan (stunting), kemiskinan ekstrem, hingga angka kematian ibu dan bayi. Instruksi itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
"Saya mengajak serta seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Jember untuk fokus menurunkan kemiskinan ekstrem, angka stunting, serta kematian ibu dan bayi," katanya saat mengunjungi Kabupaten Jember, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Kabupaten Jember menempati urutan pertama di Jawa Timur dalam prevalensi balita stunting yakni 34,9 persen.
Namun data Kemenkes berbeda dengan data Dinas Kesehatan Jember yang menyebutkan jumlah balita stunting pada tahun 2021 tercatat 11,74 persen dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 7,37 persen.
Untuk angka kematian ibu pada tahun 2021 sebanyak 115 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 58 orang, sedangkan angka kematian bayi dan balita tercatat sebanyak 357 anak pada tahun 2021 dan menurun menjadi 287 anak pada tahun 2022.
"Target pada 2023, angka kematian ibu dan bayi harus turun yang salah satunya dengan pemakaian alat kontrasepsi yang baik dan benar," katanya.
Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jember melalui sejumlah program di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi yang memiliki Program Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS).
"Saya berharap masyarakat Jember dapat memanfaatkan program itu dengan cara melakukan pemasangan KB setelah melahirkan anak untuk mencegah jarak lahir yang terlalu dekat," katanya.
Hasto Wardoyo menjelaskan semua program itu digratiskan karena alatnya ada, biaya pasangnya juga ada, sehingga semua sudah disediakan di layanan kesehatan dan Bupati Jember telah mendukung program itu, sehingga dipastikan program tersebut sukses.
Baca Juga: Siapkan SDM Berkualitas, Pemkab Bandung Barat Berkomitmen Terus Turunkan Angka Stunting
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa pihaknya pada 2023 akan lebih fokus melakukan berbagai upaya penurunan angka stunting sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Penurunan stunting tidak boleh tidak, wajib itu. Nantinya akan dikolaborasikan 15 perangkat daerah untuk membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Jember," katanya.
Menurutnya pencegahan pernikahan dini juga termasuk di dalam program pencegahan stunting nantinya dan Jember Pusat Edukasi Penurunan Stunting akan menjadi program andalan nantinya.
"Targetnya pada 2024 angka stunting di Kabupaten Jember harus nol," demikian Hendy Siswanto. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Siapkan SDM Berkualitas, Pemkab Bandung Barat Berkomitmen Terus Turunkan Angka Stunting
-
Cari Kasus Stunting di Jakarta, Heru Budi Bakal Keliling Kota
-
Tanya Dokter: Seperti Apa Sih Dok Ciri Anak Stunting?
-
Pastikan Program Percepatan Penurunan Stunting di Karawang Berjalan Baik, Bupati Cellica Turun Langsung ke Warga
-
Jokowi Targetkan Masalah Stunting di Indonesia Turun DIbawah 14%, Berbanding Terbalik dengan Harga Makanan Bernutrisi
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa