SuaraMalang.id - Kajian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menunjukkan bahwa salah satu solusi utama untuk mengatasi ancaman bencana alam berupa tanah bergerak adalah dengan mengembalikan fungsi kawasan tersebut menjadi area resapan air.
Penelitian yang dipimpin oleh Putra Agung Maha Agung dari Politeknik Jakarta sejak tahun 2022 ini menemukan bahwa tekanan air pori yang besar di bawah permukaan tanah menjadi penyebab utama kondisi tidak stabil di area tersebut.
"Ada tekanan air pori yang besar di bawah sini, yang tidak didukung oleh kondisi tanah yang baik," jelas Putra Agung, dikutip hari Senin (18/3/2024).
Ia menambahkan bahwa kondisi tanah di Dusun Brau sebenarnya baik, asalkan lingkungan tidak dirusak dan pohon-pohon besar tidak ditebang.
Baca Juga: Pemkot Batu Gelar Sidak Pasar Takjil, Pastikan Keamanan Pangan Selama Ramadan 2024
Tanaman besar di kawasan itu berperan penting dalam menyerap tekanan air pori, yang selama ini telah membantu menstabilkan tanah.
Dampak pembangunan infrastruktur dan deforestasi di kawasan tersebut telah mengubah perilaku tanah, termasuk kadar air tanahnya.
"Ketika dibangun infrastruktur, segalanya menjadi terbuka. Bayangkan lapisan bawah tekanannya besar, sementara yang di atas sudah dibuka. Ini mengubah kadar air tanah," tutur Putra Agung, yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu dalam penelitiannya.
Meski solusi engineering untuk mengatasi masalah ini memungkinkan, seperti pembangunan parit dengan kerikil dan sumur resapan yang melingkari kawasan patahan, biaya yang diperlukan cukup besar.
"Menurut saya, lebih baik dikembalikan pada kondisi alam," ungkap Putra Agung.
Baca Juga: Dusun Brau Desa Gunungsari Rawan Tanah Longsor, Warga Direkomendasikan untuk Relokasi
Lebih lanjut, Putra Agung mengungkapkan bahwa di bawah Dusun Brau terdapat "sumur raksasa" yang, jika dikelola dengan baik dan ditanami tanaman yang mampu meredam tekanan air pori, bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi ancaman bencana alam di kawasan itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemkot Batu Gelar Sidak Pasar Takjil, Pastikan Keamanan Pangan Selama Ramadan 2024
-
Dusun Brau Desa Gunungsari Rawan Tanah Longsor, Warga Direkomendasikan untuk Relokasi
-
Berkas Kasus Korupsi Pembangunan Puskesmas Bumiaji di Kota Batu Segera Dilimpahkan ke Jaksa
-
Wisata Pemandian Air Panas Cangar di Kota Batu Tutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem
-
Hotel di Kota Batu Alami Sepi Tamu Selama Ramadan, Andalkan Penjualan Paket Buka Puasa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
-
Persis Solo Selamat dari Degradasi, Ini Komentar Ong Kim Swee
Terkini
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban
-
Holding Ultra Mikro BRI Dorong Inklusi Keuangan 182 Juta Nasabah Tabungan
-
Jalan Pakis-Turen Makin Lebar, Diusulkan Pindah Pengelolaan ke Provinsi