SuaraMalang.id - Berbagai kontroversi dan dugaan kecurangan terus mencuat dalam Pemilu 2024. Juru Bicara Timnas AMIN, Mustofa Nahrawardaya, menilai bahwa Pemilu kali ini telah bermasalah sejak awal, terutama dengan kemunculan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Mustofa menyoroti maraknya kejanggalan data pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak sesuai dengan hasil penghitungan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Menurut Mustofa, terdapat dugaan bahwa hampir 95% kertas suara sebelum digunakan oleh pemilih telah dicoblos untuk paslon 02.
"Hampir semua kasus di kertas suara sebelum digunakan pemilih udah dicoblos ke 02, kebanyakan hampir 95 persen 02 yang dicoblos," ungkap Mustofa dalam acara diskusi.
Ia berpendapat bahwa keberpihakan terhadap paslon 02 tidak mungkin tanpa inisiatif, mengimplikasikan adanya ketidakadilan sejak awal proses pemilu.
"Artinya pelaku ini tidak mungkin memiliki inisiatif kenapa harus 02 yang dicoblos, kenapa nggak 01 yang dicoblos biar AMIN menang," tegas Mustofa.
Selanjutnya, Mustofa menilai bahwa pemilu sudah tercoreng sejak pencalonan Gibran, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), hingga isu bansos yang melibatkan pemerintah.
"Jadi kalau kemudian memiliki seolah-olah 02 dikambinghitamkan ya ndak perlu begitu, karena memang dari awal pemilu tidak memiliki marwah dari situ awalnya. Ketika pemilu tidak memiliki etika maka selanjutnya mungkin pelakunya dari kelompok yang sama," lanjutnya.
Di sisi lain, Jubir TKN Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro, menyerukan agar semua dugaan kecurangan dibuktikan secara faktual.
Baca Juga: Bapak Ultras Ganjar, Coret Anaknya dari KK karena Dukung Prabowo
"Mari kita seluruh proses yang kita anggap ada dugaan kecurangan kita buktikan saja satu per satu, sehingga tidak menggeneralisasi satu kejadian dengan kejadian yang lain kemudian menyimpulkan dengan serampangan," jelas Juri.
Kontroversi ini menambah panas dinamika politik Pemilu 2024, dimana kedua kubu saling menuntut keadilan dan transparansi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.
Masyarakat pun menantikan penyelesaian dari dugaan-dugaan kecurangan ini agar Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan adil dan demokratis.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Bapak Ultras Ganjar, Coret Anaknya dari KK karena Dukung Prabowo
-
Mahfud MD: Ingat, MK Bisa Batalkan Hasil Pilpres Kalau Curang!
-
PolMark Indonesia Minta Setop Tayangan Quick Count, Begini Respons Grace Natalie PSI
-
Presiden Rusia Vladimir Putin: Prabowo yang Terhormat, Selamat!
-
Partai Nasdem dan PKS Diprediksi Bakal Gabung Koalisi Gemoy
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif