Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 16 Februari 2024 | 17:34 WIB
ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com/@RosZie) Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari pelecehan seksual.

SuaraMalang.id - Seorang siswi berinisial HM (18), warga Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, didampingi oleh orang tuanya, melaporkan kasus persetubuhan yang dilakukan oleh guru ngajinya ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo pada Jumat siang, 16 Februari 2024.

HM, yang mengenakan baju loreng hitam putih, langsung diarahkan ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memberikan keterangan.

Menurut SH, paman korban, insiden tragis ini bermula ketika HM masih duduk di bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTS).

Saat itu, korban dan teman-temannya melakukan salat Subuh berjamaah, setelah itu korban dipanggil oleh SN (50), guru ngajinya, dan dibawa ke tempat ngaji.

Baca Juga: Begal Bokong di Malang Viral, Warganet Ramai-ramai Bongkar Titik Rawan Pelecehan Seksual

"Di tempat ngaji, keponakan saya disetubuhi oleh pelaku yang juga guru ngajinya. Setelah itu, dia diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun," ungkap SH.

Perbuatan pelaku tidak berhenti di situ saja, bahkan berlanjut hingga korban berada di bangku kelas 3 SMA, dimana korban masih menjadi korban nafsu bejat pelaku.

Kejadian ini terbongkar ketika korban sakit pada Januari 2024 dan dibawa ke bidan oleh orang tuanya, yang kemudian menemukan bahwa korban hamil dengan usia kehamilan sekitar tiga bulan.

Setelah diketahui hamil, korban merasa malu dan memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah. Keluarga korban, yang awalnya menunggu masa haid korban berdasarkan kesepakatan, akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Probolinggo setelah menyadari bahwa korban tidak kunjung mendapatkan periode haidnya.

Keluarga korban menyatakan harapan besar mereka kepada kepolisian untuk memperoleh keadilan bagi HM, yang merasa masa depannya telah dirusak oleh pelaku.

Baca Juga: Habis Pesta Miras Mau Curi Bebek, Pelajar SMA Dipukuli karena Maling Motor

"Kami berharap kepolisian dapat bertindak cepat dan memberikan keadilan bagi keponakan saya, yang sudah tidak mau sekolah lagi karena merasa malu dengan teman-temannya," tegas SH.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More