SuaraMalang.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ikut mengomentari film dokumenter "Dirty Vote".
Dia menyayangkan film tersebut ditayangkan saat masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Menurut saya, sebetulnya sangat tidak patut ketika kita sedang memasuki minggu tenang (dirilis)," kata Muhadjir usai menyalurkan hak suara di TPS 027 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu (14/2/2024).
Muhadjir menilai, waktu yang dipilih untuk merilis film dokumenter tersebut sangat tidak tepat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Malang Raya di Hari Pemungutan Suara, Kota Batu Diprediksi Hujan
Harusnya, kata dia, film tersebut dapat diluncurkan sebelum masa tenang. Muhadjir tidak mempermasalahkan bila itu tidak masa tenang.
"Sebaiknya, kalau memang mengundang kritik ke publik, seharusnya jauh-jauh hari, itu akan bagus untuk ditayangkan, tidak masalah. Tapi, dengan kondisi minggu tenang, hal semacam itu seharusnya dihindari," katanya.
Dia mengaku belum melihat film yang berisikan kritikan teradap Pemilu tersebut. Namun, Muhadjir menyebut sudah bisa menarik kesimpulan.
"Saya sejujurnya tidak melihat secara utuh, tapi sudah punya kesimpulan apa misi dari film itu. Saya menyesalkan hal yang muncul kontroversi, tidak hanya film, tapi juga pernyataan di saat masyarakat butuh ketenangan untuk mengambil keputusan jernih," katanya.
Film dokumenter "Dirty Vote" dirilis di YouTube pada 11 Februari 2024 atau tiga hari menjelang pemungutan suara. Film tersebut disutradarai oleh jurnalis senior Dandhy Dwi Laksono.
Baca Juga: Keji! Seekor Kucing di Malang Digantung Orang Tak Dikenal Hingga Mati
Cerita dalam film dipandu oleh tiga pakar hukum tata negara, yakni Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. [Antara]
Berita Terkait
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama