Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 01 Februari 2024 | 12:48 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Pixabay)

SuaraMalang.id - Petugas kebersihan Bendungan Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang digegerkan dengan temuan jasad bocah mengapung pada Rabu (31/1/2024).

Belakangan diketahui bahwa bocah laki-laki berusia 6 tahun tersebut merupakan warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Korban sempat dilaporkan hilang oleh orang tuanya sehari sebelumnya.

"Mayat yang ditemukan di Bendungan Sengguruh sudah teridentifikasi, yakni seorang anak laki-laki berusia 6 tahun. Sehari sebelumnya, korban dilaporkan hilang," ujar Kasihumas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Kamis (1/2/2024).

Adnan mengungkapkan, bocah yang diketahui berinisial MI tersebut dilaporkan hilang pada 29 Januari 2024. Korban meninggalkan rumah tanpa pamit.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang

Terakhir kali MI ditinggal orang tuanya salat subuh berjemaah di musala dekat rumahnya. Usai salat, MI yang ditinggal sendirian sudah tidak ada di dalam rumah.

Sehari setelah mendapat laporan adanya anak hilang, Polres Malang memperoleh laporan dari petugas keamanan mengenai temuan jasad seorang bocah. Korban ditemukan pada Rabu (31/1/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi terlentang di antara tanaman dekat pintu air. Saksi awalnya mengira sebagai boneka. Namun, setelah dibersihkan tanaman air di sebelahnya ternyata seorang bocah.

Ketika pertama kali ditemukan korban hanya mengenakan kaus tanpa celana. Tim Identifikasi Satreskrim Polres Malang kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ipda Adnan menegaskan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik maupun luka pada mayat yang ditemukan. Jasad korban langsung dievakuasi ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan visum.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sowan ke Ponpes Babussalam Malang, Kiai Thoriq Selipkan Pesan

"Jasad anak tersebut telah dievakuasi ke RSSA, dan kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematian MI," tandasnya

Load More