Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 18 Desember 2023 | 14:58 WIB
Malang Dreamland.

SuaraMalang.id - Malang Raya, terkenal dengan keindahan alamnya dan tempat-tempat kuliner yang memikat, kini menambah daftar panjang destinasi wisatanya dengan pembukaan Malang Dreamland di Kabupaten Malang.

Terletak di akses jalur menuju Gunung Bromo, tempat wisata baru ini menarik perhatian, terutama dari komunitas pecinta alam.

Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan menghampar di atas lahan seluas 10 hektar, Malang Dreamland menawarkan suasana sejuk khas pegunungan.

Tempat ini dirancang sebagai taman rekreasi keluarga dengan konsep wisata alam, menggabungkan fasilitas modern dengan keindahan alam.

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun di Malang: Eksplorasi Sejarah dan Budaya di 3 Museum Terpilih

Salah satu daya tarik utama di Malang Dreamland adalah seluncuran pelangi, yang disebut-sebut sebagai seluncuran tertinggi dan terpanjang di Indonesia.

Dengan panjang 100 meter dan ketinggian 150 meter, seluncuran ini memberikan pengalaman meluncur dari ketinggian dengan kecepatan mencapai 60 km/jam, sembari menikmati pemandangan sawah, bukit, dan gunung yang memukau.

Terletak di Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Malang Dreamland juga menjadi pilot project untuk kawasan islami terbesar di Jawa Timur.

Hal ini ditandai dengan adanya pondok pesantren yang membuatnya menjadi kawasan wisata syariah di Malang Raya.

Tidak hanya seluncuran pelangi, Malang Dreamland juga menyediakan berbagai fasilitas lain seperti kolam renang, flying fox, outbound, foodcourt, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Alamat Pemandian Air Panas Cangar di Kota Batu

Pengunjung yang ingin menginap dapat memilih dari berbagai opsi seperti villa, glamping, atau camping.

Malang Dreamland buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB, dengan tiket masuk yang terjangkau, hanya sekitar Rp10.000.

Namun, penggunaan wahana tertentu memerlukan biaya tambahan. Destinasi ini menjanjikan pengalaman liburan yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More