Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Jum'at, 17 November 2023 | 14:45 WIB
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati. [SuaraMalang/Aziz]

SuaraMalang.id - TNI AU telah mengerahkan tim investigasi di lokasi jatuhnya Pesawat Super Tucano, Desa Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Misi utamanya pencarian flight data recorder (FDR) dan evakuasi bangkai pesawat.

"Saat ini tim investigasi sampai di tempat sasaran mengamankan barang-barang alat investigasi, dan flight data recorder," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati ditemui awak media di TMP Untung Suropati Kota Malang, Jumat (17/11/2023).

Ia melanjutkan, tim investigasi akan fokus mengumpulkan data-data terkait kecelakaan. Namun pihaknya belum mendapatkan informasi pasti apakah FDR sudah ditemukan.

"Pesawat masih utuh mestinya (FDR) didapat. Tapi Saya belum bisa mengklarifikasi apakah sudah diambil atau belum," ujarnya.

Baca Juga: Detik-detik Pemakaman Tiga Prajurit TNI AU yang Gugur Insiden Pesawat Super Tucano

Terkait evakuasi bangkai pesawat, lanjut dia, besar kemungkinan akan dilakukan menggunakan helikopter.

"Proses evakuasi bangkai pesawat belum bisa dipastikan karena lokasi yang sulit, kemungkinan kita bisa mengangkutnya dengan helikopter atau cara lain, harus dipotong supaya tidak terlalu berat dan sulit diangkat," kata dia.

"Seluruh bangkai pesawat harus dievakuasi. Karena itu merupakan bukti dan kita harus dipelajari," imbuhnya.

Evakuasi bangkai pesawat jadi prioritas lantaran dapat membahayakan keselamatan warga.

"Pesawat tempur itu memiliki beberapa peralatan yang memiliki bahan peledak, bukan peledak untuk senjata. Namun (contohnya) untuk keperluan kanopi pesawat, memaksa roda keluar jika terhalang," jelasnya.

Baca Juga: Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Berasal dari Lanud Abdulrachman Saleh

Load More