SuaraMalang.id - Puluhan perwakilan Bonek Mania datangi Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, guna mengawal saksi dari official Persebaya yang pada waktu kejadian Tragedi Kanjuruhan ada di lokasi.
Ada sekitar 30 Bonek Mania hadir saat persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi pada tragedi tersebut. Bahkan tak sedikit pula Bonek yang masuk dalam sidang, yang memeriksa saksi dari Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, dan dua official Persebaya lainnya.
"Kami inisiatif sendiri untuk hadir di persidangan, guna mengawal saksi dari Persebaya," ujar Husin Ghozali, Selasa (14/2/2023).
Tak hanya itu, para Bonek yang hadir di persidangan, meminta jika proses persidangan kasus Tragedi Kanjuruhan diusut setuntas-tuntasnya.
"Sayangnya sidang ini hanya dipertanyakan hal yang biasa-biasa saja. Seharusnya diusut menyeluruh seperti siapa yang mengkomando suporter turun ke lapangan, bukan cuma 5 terdakwa ini saja," jelas pria yang akrab disapa Cak Cong ini.
Dalam hal ini, Husin menilai, sepatutnya ada pihak suporter yang juga menjadi tersangka dalam tragedi ini, terlebih lagi, saat kejadian, banyak suporter tuan rumah yang turun ke lapangan.
"Pastinya ada yang turun kalau ada yang memberikan komando," ucapnya.
Selain itu, dalam persidangan kali ini, sebanyak 3 saksi dari manajemen Persebaya Surabaya, yang pada waktu itu mendapat teror dari para suporter.
Tiga diantaranya Manajer Persebaya Yahya Alkatiri, dan dua official yakni DH dan RA, yang sempat terjebak mobil Patwal serta truk yang dibakar oleh massa berpakaian Arema maupun suporter Aremania.
Baca Juga: Belum Pernah Ada Ketum PSSI Seperti Iwan Bule, Menpora: Hadapi Pandemi dan Tragedi Kanjuruhan
Tak hanya dari pihak Persebaya, persidangan juga menghadirkan ahli hukum pidana.
Aremania lempari tim official Persebaya
Selain itu, Yahya juga menyebutkan jika suporter tim tuan rumah sudah mulai Psy war pada para pemain Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu.
"Sampai sana sekitar jam 6. Rantis itu belum dapat teror, cuma dimaki-maki aja, tapi karena rantis gak denger. Intinya keliatan di luar orang marah-marah. Saat pemanasan mulai terdengar chant Bonek Jancok dari tribun," ujar Yahya.
Tak hanya itu, saat pertandingan berlangsung, tim Persebaya pada waktu itu terus mendapatkan teror, bahkan hingga saat jedah waktu babak pertama.
"Waktu itu main, ada di tribun depan saya, kalau gak salah timur, ada salah satu mungkin koordinator suporter membentangkan spanduk 'kiamatmu di malang'," katanya.
"Kemudian sepanjang pertandingan lagu bonek jancok dibunuh saja terus berkumandang. Kemudian waktu istirahat babak pertama kami masuk ke lorong, di tralis suporter udah ngancam mati kon (kamu) he," terang Yahya menambahkan.
Menurut keterangan Yahya, ada pemain yang cedera dan ditandu keluar lapangan, namun malah mendapatkan lemparan dari suporter tim tuan rumah.
"Setelah selesai pertandingan, pemain lari itu, terjadi pelemparan, semua lari masuk ke kamar ganti. Terus masuk ke kamar ganti memang ada euforia sedikit, terus MO (media officer) nyamperin kami waktu evaluasi cuma 5 menit menuju ke rantis barakuda," jelas Yahya.
Bahkan saat perjalanan dengan rantis, kendaraan rantis yang digunakan para pemain dipukul hingga dilempar.
Sementara itu, di kesaksian RA, tak jauh berbeda. Saat pertandingan berlangsung, suporter tim tuan rumah juga melakukan Psy war pada para pemain maupun manajemen.
"Saat mulai pertandingan sudah mulai ada teriakan, meso-meso, tentara atau apa mencoba menghalau suporter melakukan intimidasi," ujar RA.
Hingga berlangsungnya beberapa menit pertandingan, semakin banyak chant yang dilakukan oleh Aremania, bahkan lemparan pada para pemain.
"Menit ke berapa sudah mulai banyak chant muncul, intimidasi banyak, lemparan waktu mau masuk lorong, setiap ada pelanggaran mereka langsung bereaksi, setelah selesai mereka langsung cepat-cepat lari ke lorong, teman-teman media juga sudah dekat lorong," ucapnya.
"Itu sudah mulai ramai lemparan, chant, Psy war, meso-meso, saya masuk ruang ganti, ada temen masuk mengingatkan waktu kita 5 menit ganti, head coach ke Prescon ada teriakan ayo evakuasi, tensi tinggi, tak jadi masuk ruang Prescon, ada Barakuda dan semuanya masuk dan full, saya masih lihat ada Kapolres Malang, beliau dikawal ke depan," imbuhnya.
Ngerinya lagi, RA bahkan sempat terjebak dalam patwal dan juga truk, yang pada waktu itu dibakar dan dirusak oleh suporter Aremania.
"Patwal pertama dilempari, saya di patwal kedua, saya tak bisa keluar, terus saya pasang action cam, barikade depan sudah dibuangi oleh satu orang, orangnya sempat melihat saya," ujarnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Kejagung Buka Peluang Periksa Sosok R, Oknum Pejabat PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
-
3 Hakim Tersangka Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Diperiksa Kembali, Ada Apa?
-
Drama Rp 3,5 Miliar Demi Anak, Meirizka Widjaja Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Suap Ronald Tannur
-
Penahanan 3 Hakim Perkara Ronald Tannur Dipindah dari Surabaya ke Jakarta, Ada Apa?
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Lampu Mobil Bikin Silau Mata, Selebgram Kota Malang Kena Tilang
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?