Muhammad Taufiq
Rabu, 15 Februari 2023 | 08:17 WIB
Manajer Persebaya Yahya Alkatiri yang dikawal oleh puluhan Bonek di persidangan Tragedi Kanjuruhan. (SuaraJatim/Dimas Angga)

"Kemudian sepanjang pertandingan lagu bonek jancok dibunuh saja terus berkumandang. Kemudian waktu istirahat babak pertama kami masuk ke lorong, di tralis suporter udah ngancam mati kon (kamu) he," terang Yahya menambahkan.

Menurut keterangan Yahya, ada pemain yang cedera dan ditandu keluar lapangan, namun malah mendapatkan lemparan dari suporter tim tuan rumah.

"Setelah selesai pertandingan, pemain lari itu, terjadi pelemparan, semua lari masuk ke kamar ganti. Terus masuk ke kamar ganti memang ada euforia sedikit, terus MO (media officer) nyamperin kami waktu evaluasi cuma 5 menit menuju ke rantis barakuda," jelas Yahya.

Bahkan saat perjalanan dengan rantis, kendaraan rantis yang digunakan para pemain dipukul hingga dilempar.

Sementara itu, di kesaksian RA, tak jauh berbeda. Saat pertandingan berlangsung, suporter tim tuan rumah juga melakukan Psy war pada para pemain maupun manajemen.

"Saat mulai pertandingan sudah mulai ada teriakan, meso-meso, tentara atau apa mencoba menghalau suporter melakukan intimidasi," ujar RA.

Hingga berlangsungnya beberapa menit pertandingan, semakin banyak chant yang dilakukan oleh Aremania, bahkan lemparan pada para pemain.

"Menit ke berapa sudah mulai banyak chant muncul, intimidasi banyak, lemparan waktu mau masuk lorong, setiap ada pelanggaran mereka langsung bereaksi, setelah selesai mereka langsung cepat-cepat lari ke lorong, teman-teman media juga sudah dekat lorong," ucapnya.

"Itu sudah mulai ramai lemparan, chant, Psy war, meso-meso, saya masuk ruang ganti, ada temen masuk mengingatkan waktu kita 5 menit ganti, head coach ke Prescon ada teriakan ayo evakuasi, tensi tinggi, tak jadi masuk ruang Prescon, ada Barakuda dan semuanya masuk dan full, saya masih lihat ada Kapolres Malang, beliau dikawal ke depan," imbuhnya.

Baca Juga: Sidang Pledoi Tragedi Kanjuruhan, Terdakwa Security Officer Sebut Jadi Korban PSSI dan LIB : Kok Bisa ?

Ngerinya lagi, RA bahkan sempat terjebak dalam patwal dan juga truk, yang pada waktu itu dibakar dan dirusak oleh suporter Aremania.

"Patwal pertama dilempari, saya di patwal kedua, saya tak bisa keluar, terus saya pasang action cam, barikade depan sudah dibuangi oleh satu orang, orangnya sempat melihat saya," ujarnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More