SuaraMalang.id - Penolakan Bonek Sidoarjo terkait lokasi sidang kasus Tragedi Kanjuruhan di Surabaya dianggap berlebihan. Hal itu diungkapkan Tim Gabungan Aremania (TGA).
"Saya kira berlebihan teman-teman suporter lain, Bonek Sidoarjo yang menolak keberadaan sidang, karena penentuan sidang wewenang dari pengadilan," kata perwakilan TGA yang juga Ketua Federasi KontraS, Andi Irfan, Jumat (6/1/2023).
Selain itu, lanjut dia, penolakan lokasi sidang oleh Bonek Sidoarjo tidak relevan. "Karena ini kan bukan agenda menonton sepakbola, tetapi agenda proses hukum," ujarnya.
Andi meminta Bonek Sidoarjo dan suporter lain untuk bisa menahan diri.
"Jadi saya pikir teman suporter bisa menahan diri untuk tidak terlibat lebih jauh di dalam proses hukum itu sendiri," jelasnya.
Terkait alasan potensi kericuhan, Andi menilai hal tersebut tergantung dari pihak kepolisian.
"Itu tergantung ketegasan polisi, kalau polisi bisa memberikan jaminan keamanan, kita tidak masalah dimana saja," sambungnya.
Andi menambahkan, Federasi KontraS akan terus mengawal setiap tahapan proses persidangan kasus tragedi Kanjuruhan.
"Tim kami akan intensif melakukan pemantauan perkembangan dan proses persidangan, walaupun kehadiran kita bukan kewajiban. Federasi kontras akan melakukan pemantauan di setiap sesinya" ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, perkara Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban tersebut rencananya akan digelar di Surabaya.
Belum lama ini, rencana itu mendapat penolakan dari kelompok mengatasnamakan Bonek Sidoarjo. Penolakan itu dituangkan dalam surat yang dilayangkan ke Polres Sidoarjo.
Ada tiga poin penolakan dalam surat tersebut. Pertama, Bonek Sidoarjo menolak adanya sidang di PN Arjuna Surabaya dengan mempertimbangkan rasa aman kondusif.
Kedua, menolak adanya pergerakan massa Aremania melewati Sidoarjo dengan dasar menjaga kondusifitas Kota Sidoarjo yang kita ketahui bersama Sidoarjo adalah basis terbesar kedua suporter Persebaya.
Ketiga, jika poin 1-2 tidak terpenuhi, maka dengan berat hati kami tidak ikut bertanggung jawab jika ditemukan kericuhan dan gesekan.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Mengenang 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Akan Gelar Doa dan Tahlil Bersama Hingga Khotmil Quran
-
Beredar Surat Penolakan Bonek Sidoarjo Kasus Tragedi Kanjuruhan Disidang di PN Surabaya
-
Bonek Tolak Kasus Tragedi Kanjuruhan Disidang di PN Surabaya: Kami Tak Ikut Tanggung Jawab Kalau Rusuh
-
Persiapan Piala Dunia U-20, Persebaya Terancam Tidak Bisa Bermain di Kandang
-
Profil Paulo Victor, Striker Liga Kamboja yang Santer Dirumorkan ke Persebaya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata