SuaraMalang.id - Setelah tragedi Kanjuruhan, yang hingga kini menewaskan 134 orang, kondisi mental skuad Singo Edan turut terguncang. Pelatih Arema FC Javier Roca pun memberikan penjelasan terkait keadaan terkini anak-anak didiknya itu.
Menurut Roca, sejumlah pemain Arema sampai saat ini masih diliputi kesedihan akibat tragedi yang terjadi seusai laga lanjutan Liga 1 Indonesia melawan Persebaya Surabaya tersebut.
"Masih ada beberapa pemain, saya tidak mau salah sebut, tapi apakah itu trauma atau dalam kesedihan. Ada beberapa," kata Roca di Kota Malang, Sabtu.
Oleh karena itu, beberapa pemain masih belum bisa berkonsentrasi penuh menjalani sesi latihan. Saat ini, Arema FC juga masih belum melakukan sesi latihan secara penuh.
Baca Juga: Didampingi Psikolog, Pemain Arema FC Mulai Latihan Ringan, Javier Roca: Tim Mulai Bangkit
Menurutnya, latihan di lapangan yang dilakukan saat ini masih sebatas untuk menjaga kekompakan dan membuat para pemain untuk terbiasa masuk ke dalam lapangan. Dalam sesi tersebut juga masih didampingi tim psikolog.
"Makanya, latihan di lapangan itu lebih kepada kekompakan, terbiasa untuk masuk ke lapangan. Tidak main atau ada taktis dan lainnya," katanya.
Ia menjelaskan, kesedihan para pemain Arema FC memang lebih dirasakan pada saat mereka menemui keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Pada saat itu, kondisi para pemain sangat sedih dan terpukul akibat peristiwa pada 1 Oktober 2022.
"Waktu kami ke rumah korban, mereka lebih terpukul dengan situasi dan kondisi keluarga korban. Tapi, selama beberapa hari ini, mereka sudah mulai bersemangat," katanya.
Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Baca Juga: Pemain Arema FC Masih Terbayang Insiden Mengerikan Tragedi Kanjuruhan
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Akibat kejadian itu, sebanyak 134 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Didampingi Psikolog, Pemain Arema FC Mulai Latihan Ringan, Javier Roca: Tim Mulai Bangkit
-
Pemain Arema FC Masih Terbayang Insiden Mengerikan Tragedi Kanjuruhan
-
Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemain Arema FC Masih Alami Trauma dan Diliputi Kesedihan, Ini Penjelasan Javier Roca
-
Kisah Remaja Korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu Kini Alami Hilang Ingatan Setiap Lima Menit
-
Hasil Rapat Perdana, Satgas Transformasi Sepak Bola Bakal Bentuk Pusat Krisis
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu