Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 15:08 WIB
Petugas medis memasukkan jenazah korban tragedi kanjuruhan bernama Reivano Dwi Afriansyah untuk pendataan di Kamar Jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Jumat (21/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp].

SuaraMalang.id - Korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bertambah 1 orang. Sehingga total korban meninggal menjadi 134 orang.

Korban bernama Reyvano Dwi Afriyansyah (17) meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA, Kota Malang, pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 06.45 WIB.

Reyvano merupakan siswa Kelas XII, jurusan desain grafis SMKN 4 Malang. Dia berasal dari Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Kabupaten Malang.

Reyvano sebelumnya menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), Kota Malang dua hari paska Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Kondisinya kritis dan kian memburuk.

Baca Juga: Kemarin Ketum PSSI Diperiksa, Sekarang Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang

Ia merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.

Di rumah sakit tersebut, dia sempat dirawat selama dua hari, kemudian dirujuk ke RSSA.

Ucapan duka pun datang dari segala penjuru. 

Akun twitter @panditfootball juga menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Reyvano.

"Reyvano Dwi Afriansyah. Korban meninggal ke 134 Tragedi Kanjuruhan. Kami sudah mengonfirmasi hal tersebut ke pihak Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Turut berduka cita," cuitnya, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Terkait Desakan Ketum PSSI Mundur, Menpora Ingatkan Soal Sanksi FIFA di 2015

Akun tersebut juga menyertakan gambar ucapan duka dengan latar berwarna hitam.

Cuitan tersebut pun mendapat beragam respon dari warganet. Tak sedikit yang menyindir PSSI dan Ketua Umum PSSI Iwan Bule.

"masih sibuk cari sabun buat cuci tangan? @pssi," cuit @liffa***

"mundur @iriawan84," kata @Ridhy***

"Pak @iriawan84 kalau memang masih berniat menjabarkan diri masih ada kesempatan kok, mundur dari PSSI sebelum dibekukan pemerintah secara perlahan-lahan," imbuh @Roedi***

"semoga mereka-mereka yang seharusnya bertanggung jawab tidak diberikan ketenangan hidup dalam sisa umurnya," ujar @balys***

"innalillahi wa inna illaihi rojiun, makin bertambah jumlah korban. Tapi orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab malah saling lempar tanggung jawab, merasa benar sendiri, menjalani hidup seolah tak bersalah apa-apa. Semoga, semoga ada balasan dari semua ini," komen @Fina***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More