SuaraMalang.id - Dampak Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Banyuwangi Kota terus dirasakan warga di sejumlah permukiman.
Saat banjir menerjang, jaringan air bersih yang biasa menghidupi mereka putus akibat terjangan arus disertai tumpukan sampah kayu dan bambu.
Kini, korban mulai kesulitan mendapat pasokan air bersih, tak seperti sebelum Banjir melanda.
Pun, kebutuhannya kian terbatas, karena harus berbagi dengan yang lain.
Baca Juga: Hujan Terus-terusan, Produsen Kerupuk Banyuwangi Omzetnya Jeblok
"Kran airnya mati mulai banjir kemarin itu, pahalanya pecah terkena banjir. Kemarin juga fokus membersihkan rumah," kata Masanah (52), warga Perumahan Sutri, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (20/10/2022).
Penderitaan Musanah juga dialami ratusan penduduk yang juga bermukim di wilayah yang sama, sebab banjir berpengaruh kepada hampir seluruh keluarga di lingkungan setempat.
Musanah juga mengatakan, para lomba banjir juga sempat kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan memasak.
Kini, ratusan warga hanya mengandalkan distribusi air bersih yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi.
Menurut Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito, pihaknya kini terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi korban banjir, jumlahnya juga menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Baca Juga: Banjir Menerjang Kota Banyuwangi, Sampah Kayu dan Bambu Membludak Penuhi Pekarangan Rumah Warga
Bahkan kini BPBD Banyuwangi juga menggandeng pihak PUDAM untuk bersama-sama mencari solusi terkait kebutuhan air bersih korban banjir.
Pendistribusian akan berlanjut hingga hingga wilayah terdampak banjir benar-benar selesai dievaluasi dan kegiatan masyarakat kembali bergulir normal.
"Kami siap menyalurkan permintaan bantuan air bersih kepada warga terdampak banjir di tiga kelurahan. Karena ini merupakan kebutuhan mendesak bagi warga," terang Mujito.
Data BPBD Banyuwangi terbaru jumlah warga yang terdampak banjir meliputi 65 KK di Lingkungan Sutri, 303 KK di Lingkungan Rowo, dan 104 KK di Perumahan Pesona Alam.
Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Abdullah Azwar Anas Kuliah di Mana? Santer Dikabarkan Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
-
Pesona Pantai Cacalan, Asyik dan Seru Buat Jalan-Jalan!
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu