SuaraMalang.id - Video yang memperlihatkan dua orang berseragam TNI menemui keluarga aremania yang ditendang saat kerusuhan pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), beredar di media sosial.
Diketahui, salah satu anggota TNI itu merupakan pelaku penendangan. Video itu diunggah oleh akun TikTok @serunyaindonesia1945.
Dalam video berdurasi pendek itu terlihat 2 orang berseragam TNI tengah duduk di ruang tamu.
Mereka berbincang dengan keluarga dan seorang pemuda yang diduga suporter korban tendangan anggota TNI.
Salah seorang TNI itu kemudian menjelaskan bahwa dirinya sempat memutarkan video itu kepada anak buahnya. Dia bertanya siapa yang melakukan tendangan.
"itu (video) saya tampilkan di depan anggota bu, saya tampilkan. Ini siapa, dia alhamdulillah kesatria dia angkat tangan. Saya komandan, saya salah," ujarnya sembari menunjuk anggota TNI di sebelanya.
Diketahui, pria tersebut merupakan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.
Ia juga menyampaikan kepada keluarga dan korban tendangan itu bahwa si pelaku penendangan itu sebenarnya sudah berniat minta maaf.
"dia pengin dari kemarin, pengin ketemu, mau minta maaf," lanjutnya.
"Nggih, kulo pengen ketemu kalih panjenengan. Kulo khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf," ujar pelaku penendangan.
Sementara keluarga korban menimpali permintaan maaf Pangdam dan personel TNI pelaku penendangan terhadap anaknya tersebut.
"Umpama larene salah ngoten kulo mboten nopo'o. Larene ngerusak nopo ngerusuhi, saestu kulo mboten masalah. Tapi posisine nggih ngoten iku, larene tiange mboten lapo-lapo. Kulo nggih menyesal nggih niku (Kalau seumpama anaknya salah saya tidak masalah. Kalau merusak atau berbuat rusuh, sungguh saya tidak masalah. Tapi posisinya anak saya enggak ngapa-ngapain. Saya menyesalnya disitu)," ujar ibu suporter korban penendangan itu.
Menanggapi pernyataan tersebut, sang Pangdam kemudian bertanya apakah keluarga sudah memaafkan anggotanya.
"Tapi insha allah dimaafkan buk nggih," tanyanya.
"Nggih dimaafkan lek sampun ngeten. Tapi lek dereng kepanggeh, ketemu langsung, nggih kulo padosi (ya dimaafkan kalau sudah begini. Tapi misal belum ketemu, ketemu langsung, ya saya cari)," saut si ibu.
Budhe si korban pun menambahi. Ia merasa geregetan dengan apa yang dialami oleh keponakannya tersebut.
"Kulo sampe gregeten, kulo budhene. Aduh ya Allah, sampe tiang-tiang kampung, anake dikonokno yo opo. Nggak patah gegere (saya sampai geregetan, saya budhenya. Aduh ya Allah, sampai orang-orang kampung, anaknya kalau digitukan gimana. Ngga patah punggungnya)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota TNI terekam menendang salah satu suporter saat terjadinya kerusuhan. Seorang suporter merekam peristiwa itu dan videonya viral di media sosial.
Unggahan tersebut pun ramai komentar dari warganet. Tak sedikit yang meminta agar pelaku tetap diproses hukum.
"bagus tapi ya tetap proses sesuai aturan hukum militer," ujar salma***
"proses tetap berlanjut," kata phy***
"ibu yang sangat sayang anaknya, ibu juga bijak," ujar katrin***
"kalau untuk maaf dimaafkan, tapi kalau untuk urusan hukum tetap berlanjut," kata ari***
"setidaknya pak TNI berani mengakui dan meminta maaf langsung ke rumah korban. Itu yang dinamakan kesatria sesungguhnya," komen kenar***
"itikad yang baik komandan, setidaknya gentleman. Mengakui kesalahan itu mulia. Selanjutnya tetap gentle hadapi resiko yang ada," komen hou***
"setidaknya sudah meminta maaf, masalah hukum serahkan pada pihak yang berwenang," kata aya***
"maaf tidak mengurangi hukuman ya, masih tetap dipecat kan?," komen inin***
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
-
Omongan Ridwan Kamil Soal Tragedi Kanjuruhan Tuai Kemarahan di X: Tidak Bisa Lebih Rendah Lagi...
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu