Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 06 September 2022 | 09:06 WIB
Hotman Paris dan ibu Soimah (Instagram/ @hotmanparisofficial).

SuaraMalang.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor di Ponorogo, Jawa Timur akhirnya buka suara terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seorang santri asal Palembang bernama AM.

Pihak Ponpes pun mengakui telah ditemukan adanya dugaan penganiayaan itu dan telah mengambil tindakan. Yakni dengan mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan.

Mendengar hal itu, Hotman Paris yang dari awal mengawal kasus ini merasa heran. Ia bahkan bertanya kenapa pelaku tidak langsung diserahkan kepada pihak berwajib.

"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan. Kenapa tidak lapor polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orang tua?," tulisnya dalam keterangan unggahan di akun instagram pribadinya @hotmanparisofficial.

Baca Juga: 4 Fakta Kasus Kematian Santri Gontor Albar Mahdi diduga Dianiaya di Pondok

Ia mengatakan, seharusnya pihak ponpes langsung menyerahkan pelaku ke polisi.

"Harusnya antar ke polisi. Agar Polres Ponorogo hubungi sahabat keluarga korban," tutupnya.

Hotman juga mengunggah sebuah video pernyataan dari juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid.

Melalui keterangannya, pihaknya meminta maaf atas peristiwa meninggalnya salah seorang santri.

"pernyataan resmi pondok modern Darussalam Gontor terkait wafatnya santri ananda AM dari Palembang. Permohonan maaf dan belasungkawa atas wafatnya santri ananda AM dari Palembang," ujarnya.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap dan Permintaan Maaf Gontor Atas Meninggal Seorang Santri Diduga Dianiaya

Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait meninggalnya santri bernama AM, asal Palembang pada Senin pagi 22 Agustus 2022 lalu.

Load More