Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 05 September 2022 | 20:17 WIB
Ilustrasi gletser (Pixabay/Angie Agostino)

Menurut mereka, gambar arsip secara historis yang dirilis oleh Kantor Topografi Federal Swiss pada 2018 belum pernah digunakan dalam karya ilmiah sebelumnya.

Studi tersebut menunjukkan bahwa penyusutan volume gletser sekitar 20 persen lebih besar dari perkiraan sebelumnya, kata Farinotti.

Para peneliti menemukan bahwa tidak semua gletser Swiss terpengaruh dengan cara yang sama. Gletser di bagian timur Swiss telah menyusut lebih cepat daripada di bagian selatan, di mana Gunung Matterhorn yang terkenal berada.

Studi menunjukkan bahwa ketinggian permukaan bumi yang rendah, bebatuan di permukaan es, dan kerataan moncong gletser adalah parameter yang berkontribusi pada percepatan pencairan.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Ubah Pakistan Jadi Seperti Danau Raksasa

Sementara iklim di abad ke-20 umumnya tidak menguntungkan bagi gletser Swiss. Beberapa bagian gletser mengalami peningkatan volume es selama periode pertumbuhan sporadis pada 1920-an dan akhir 1970-an.

Menurut Inventarisasi Gletser Swiss terbaru, 1.400 gletser Swiss menutupi kurang dari 1.000 kilometer persegi lahan, sekitar setengah dari total permukaan gletser Pegunungan Alpen Eropa.

Dalam sebuah laporan pada 2019, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim mengatakan bahwa gletser dunia diproyeksikan akan kehilangan hingga 47 persen volume es pada tahun 2100, dan gletser-gletser kecil di Eropa dan wilayah lain diperkirakan menyusut lebih dari 80 persen.

Load More