SuaraMalang.id - Dua korban kasus kekerasan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu dilaporkan ke Polda Jatim kasus penistaan agama oleh Komite Anti Penista Agama (Kopenima).
Alasannya, kedua perempuan berinisial S dan J itu mengenakan jilbab sari saat tampil di Youtube, padahal keduanya seorang Nasrani. Atas dasar ini, Kopenima lantas mengadukan keduanya atas dugaan penistaan agama.
Wakil Ketua Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah, Tjetjep Muhammad Yasen atau Gus Yasin, menduga kedua korban tersebut hanya mencari perhatian publik dengan menggunakan simbol-simbol agama.
"Kami datang ke sini (SPKT Polda Jatim) untuk mengadukan keduanya (J dan S) atas dugaan penistaan agama. Patut diduga, keduanya ini hanya mencari perhatian publik dengan menggunakan simbol-simbol agama," kata keduanya, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (30/08/2022).
Menurut Gus Yasin, memang tidak ada larangan bagi orang untuk mengenakan hijab. Siapa saja bisa menggunakannya. Umat non-muslim sekalipun bebas mengenakan hijab. Sebab hijab adalah busana. Tapi perlu diingat, bagi umat Islam, hijab bukan sekedar busana melainkan simbol agama.
Dalam kasus ini, S dan J telah melakukan kebohongan publik dengan mengesankan diri sebagai muslimah. Dengan kesan tersebut, satu kebohongan dibangun kemudian diikuti kebohongan-kebohongan lain.
Akibat yang ditimbulkan sangat besar. Ada potensi adu domba dan menyebarkan rasa kebencian antar umat beragama.
"Sebagaimana tertuang dalam pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," ujarnya.
"Kemudian pasal 156 a KUHP: a yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia," ujar Gus Yasin.
Baca Juga: Pemuda di Kota Batu Ini Terekam CCTV Curi Lubricant Gel, Pelumas Organ Intim
S dan J, menurutnya mengesankan diri sebagai seorang muslim yang jadi korban kekerasan seksual. Publik mengetahui itu dari cara mereka berbusana mengenakan hijab syar’i dalam tayangan televisi, YouTube maupun konferensi press.
Dengan mengesankan diri sebagai muslim, S dan J diduga berusaha membangun opini publik terutama umat Islam agar bersimpati untuk kemudian memusuhi pelaku kekerasan seksual yang notabene beragama Nasrani. Padahal S dan J juga beragama Nasrani.
"Ini patut diusut niat S dan J mengenakan hijab yang terekam dalam tayangan televisi hingga YouTube. Apakah mereka ingin menyembunyikan jati diri selaku korban?" ujarnya.
"Kalau itu niatnya sangat tidak beralasan. Untuk menyembunyikan jati diri bisa saja keduanya menggunakan topi dan masker. Toh, ada momen lain keduanya tidak menggunakan hijab alias hanya pakai masker dan topi," katanya menambahkan.
Selain itu, Gus Yasin dalam pengaduannya itu juga menyoroti sikap Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yang dalam beberapa season konferensi press mendampingi kedua korban, yang saat itu juga mengenakan hijab syar’i.
"Nah, ini juga patut diusut apakah niat S dan J mengenakan hijab atas kemauan sendiri atau dorongan dari pihak lain. Jika terbukti ada pihak lain terlibat dalam ‘pembangunan opini berhijab’, maka hal ini tidak boleh dibiarkan," katanya.
Berita Terkait
-
Pemuda di Kota Batu Ini Terekam CCTV Curi Lubricant Gel, Pelumas Organ Intim
-
Viral Publik Kaitkan Kasus Ferdy Sambo dengan Sumpah Ahok di Sidang Penistaan Agama
-
Inilah Hukum Penistaan Agama dan Status Keislaman Pelakunya
-
Yuni Shara Pulang ke Malang Gantiin Baju Patung Lilin Dirinya, Ada Warganet Sebut Patungnya Malah Mirip Rina Nose
-
7 Hotel Peninggalan Sejarah, Dibangun Sejak Zaman Penjajahan Belanda, Salah Satunya di Kota Batu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern