SuaraMalang.id - Baru-baru ini beredar sebuah video di media sosial (medsos) seorang pria yang disebut-sebut sebagai Abdul Halik, warga Pamekasan Madura Jawa Timur ( Jatim ).
Dalam video berdurasi 15 detik itu, Abdul Halik membuat pernyataan yang membuat panas telinga warga Pamekasan. Ia dianggap menistakan agama sebab mengatakan kalau Allah tidak ada.
"Mun Allah bedeh ekarojeggeh bik engkok. Sapah se bengal nembak engkok? Se nyembe Allah soro nyembe tang taeh. (Kalau memang Allah ada, sama saya mau dibuat rujak, siapa berani menembak saya? Yang menyembah Allah suruh menyembah kotoran saya)," kata Halik.
Video viral tersebut segera viral dan membuat geger warga Pamekasan. Salah seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Pamekasan meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi terkait adanya dugaan penistaan agama tersebut.
"Sudah dipasrahken ke polres penangannanya, jadi mohon kepada saudara-saudara di bawah, terutama dari ormas-ormas Islam mungkin, supaya tidak melakukan gerakan-gerakan karena hal ini sudah diatasi oleh Polres Pamekasan," kata tokoh masyarakat wilayah pantura H. Kamil Ali Makki, dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Kamis (18/08/2022).
HK, sapaan akrap H. Kamil Ali Makki, khawatir terjadi sebuah gerakan dari masyarakat. Sebab, perkataan yang keluar dari Abdul Halik sangat menyinggung umat Islam.
Menurutnya, pelaku dugaan pelecehan agama yang dilakukan oleh Abdul Halik telah dilakukan mediasi oleh pihak kepolisian. Mediasi dilakukan dikarenakan yang bersangkutan memiliki gangguan jiwa alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Atas beredarnya video yang berbicara tidak bagus yang diviralkan sudah dilakukan klarifikasi. Jadi dia (pelaku) sudah betul orangnya tidak genap akal (ODGJ) dan dari pihak keluarga sudah memohon maaf kepada seluruh masyarakat Pamekasan, bahkan Madura, dan pak Kapolres telah merespon hal tersebut," tuturnya.
Dikatakan, saat pihaknya menemui Kapolres Pamekasan, pihak kepolisian mengaku siap menindak lanjuti kasus yang membuat umat Islam di wilayah Kabupaten Pamekasan naik darah alias marah.
Baca Juga: Para Pengendara Motor di Pamekasan Diajak Hormat Bendera Merah Putih di Beberapa Titik Jalan
"Alhamdulillah Polres telah menangani secara utuh ksus ini dan Polres siap menindak lanjuti dengan yang bersangkutan itu dengan pasal-pasal yang berlaku, terkait yang bersangkutan kurang genap akal itu mungkin ada pasal lain saya tidak tahu," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Para Pengendara Motor di Pamekasan Diajak Hormat Bendera Merah Putih di Beberapa Titik Jalan
-
Telak! Wanita Berhijab Pakai Tanktop di Mal Kena Sindiran Sadis Warganet: Biar Terkenal Lewat Jalur Sesat
-
Diduga Wartawan dan ASN Pemkab Pamekasan Bersekongkol Peras Mantan Kades
-
Pendaftaran Pengawas Pemilu 2024 di Pamekasan Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya
-
Irjen Napoleon Ngaku Sebagai Jenderal Berani Bertanggung Jawab Saat Sidang, Menyindir Siapa?
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang
-
5 Rekomendasi Nasi Padang Enak dan Murah di Sekitar Kampus Brawijaya Malang
-
Per Juni 2025, BRI Jangkau 97.878 Penerima Manfaat Perumahan di Seluruh Indonesia
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif