Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 17:18 WIB
Anggota DPRD Tabroni mendatangi salah satu permukiman warga di Jember [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Warga Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Banyuwangi sedang resah dengan teror penyerangan sejumlah orang tidak dikenal.

Penyerangan ini menyebabkan empat rumah, tiga mobil dan 20 sepeda motor dibakar. Usut punya usut, kerusuhan ini ternyata dipicu oleh konflik antar warga.

Lokasi konflik ini persisnya terjadi di Padukuhan Patungrejo Dusun Baban Timur. Wakil Bupati Jember Firjaun bersama Kapolres dan Dandim sudah ke lokasi kemarin.

Namun, konflik sampai sekarang tidak kunjung reda. Terbaru, Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni sudah bertemu dengan warga Mulyorejo.

Baca Juga: Mulyorejo Jember Mencekam, Polisi Kerahkan Puluhan Pasukannya Jaga Keamanan

"Saya menyerap informasi mengenai situasi apa yang mereka hadapi," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (5/8/2022).

Penyerangan terhadap warga di Mulyorejo ini telah terjadi tiga kali, yakni pada 3 Juli, 30 Juli, dan 3 Agustus 2022.

"Satu kelompok besar orang, terdiri atas lebih dari 50 orang membakar pada malam hari. Mereka bergerak terorganisir. Kalau pembakaran terjadi sekali lalu berulang lagi dua kali, maka artinya ini akan berulang lagi," kata Tabroni.

Beberapa kali aksi penyerangan dan pembakaran membuat warga ketakutan.

"Mereka merasa resah, tidak nyaman, dan tidak bisa bekerja. Sekarang musim panen kopi. Mereka tidak bisa apa-apa. Khawatir, kalau mereka tidur pada malam hari, lalu ada yang membakar rumah mereka," kata Tabroni.

Baca Juga: Malam Mencekam, Warga Mulyorejo Jember Ketakutan Jadi Sasaran Amuk Massa Tak Dikenal Lagi

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, penghuni rumah yang dibakar pergi menyelamatkan diri. "Tidak tahu ke mana," katanya menambahkan.

Apa penyebab penyerangan dan pembakaran? "Ini konflik antarwarga dalam pedukuhan tersebut, tapi memanggil bantuan warga di luar desa, bahkan di luar kabupaten," ujarnya.

"Informasinya (massa berasal) dari Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Konflik tidak tuntas, malah memanggil warga luar Jember. Jadi gesekan antarwarga. Itu dugaan saya. Polisi yang harus memastikannya," kata Tabroni.

"Informasi banyak beredar. Tapi awalnya sih ada truk yang hendak mengangkut kayu atas perintah warga, tapi (jalan) diportal oleh tokoh masyarakat di sana. Lalu dibuka paksa oleh (pengemudi) truk pengangkut tersebut. Portal tersebut rusak," kata Tabroni.

Tokoh masyarakat di sana lalu mendatangi truk warga tersebut. Lalu terjadi kesalahpahaman di antara mereka sehingga terjadi pemukulan oleh warga terhadap tokoh masyarakat.

"Tapi pelaku sudah ditangkap polisi. Situasi tidak terkendali, karena warga yang dibacok tadi melapor kepada saudaranya di Kalibaru," kata Tabroni.

Desa Mulyorejo terhitung luas. Jarak antar dusun cukup jauh. Jarak antara pusat kota Jember dengan Baban Timur, menurut Google Map, sekitar 42 kilometer melalui jalan nasional, dan butuh waktu tempuh 1 jam 19 menit.

Antara balai desa dengan lokasi kejadian pembakaran sekitar 20 kilometer. Pemerintah desa tidak bisa maksimal. Medannya luar biasa sulit. "Kalau hujan, jalan tidak bisa dilewati sama sekali," kata Tabroni.

"Ketika aparat (polisi) ada di sana, tidak ada pembakaran. Tapi ketika mereka yakin tidak ada aparat, mereka akan mengulanginya. Kalau bisa berulang, ini sangat berbahaya karena situasinya tidak ada pemerintah yang hadir di sana," kata Tabroni.

Load More