SuaraMalang.id - Ada temuan mengejutkan dalam sidak yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Senin (25/07/2022).
Ada temuan obat-obatan kedaluwarsa dan sudah tidak dipakai senilai Rp 7 miliar di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Temuan ini obat dan bahan midis mengejutkan dewan.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo. Obat-obatan tersebut rencananya bakal dimusnahkan oleh dinas kesehatan.
"Obat-obatan dan bahan medis habis pakai yang rusak dan kedaluwarsa itu memang akan dimusnahkan oleh Dinas Kesehatan Jember," katanya dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kronologi Konser Ustaz Hanan Attaki Ditolak: Panitia Rencanakan Pindah Lokasi
Ardi menjelaskan, DPRD mendapatkan dokumen Dinkes Jember tertanggal 21 Juni 2022 tentang rencana pemusnahan obat-obatan dan bahan medis sejak 2016 hingga 2021 yang melekat di UPTD Instalasi Farmasi Dinkes Jember.
Secara rinci obat-obatan dan bahan medis tersebut dari instalasi farmasi kabupaten senilai Rp3,71 miliar, kemudian puskesmas dan Labkesda senilai Rp2,54 miliar, dan untuk puskesmas anggaran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) senilai Rp832 juta sehingga totalnya mencapai Rp7,08 miliar.
"Kami menemukan fakta bahwa obat kedaluwarsa yang akan dimusnahkan mencapai Rp7 miliar lebih. Apakah hal itu karena perencanaan pengadaan obat tidak tepat atau memang menghamburkan uang rakyat," tuturnya.
Ia menjelaskan pengadaan obat JKN melalui puskesmas harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan karena masing-masing puskesmas, dari 50 puskesmas di Jember, tidak sama kebutuhannya.
"Untuk itu perlu perencanaan yang baik terkait dengan pengadaan obat-obatan dan bahan habis pakai sehingga tidak terjadi pemborosan uang rakyat," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Ardi mengatakan inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi D DPRD Jember di gudang farmasi sebenarnya ada dua temuan yakni masih belum adanya obat anestesi (kosong) dan melimpahnya stok obat kedaluwarsa.
Sementara Plt. Kepala Dinkes Jember dr. Lilik Lailiyah saat dikonfirmasi sejumlah wartawan melalui telepon membenarkan rencana pemusnahan obat-obatan senilai Rp7 miliar lebih tersebut, namun pemusnahan harus menunggu hasil pemeriksaan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
"Obat-obatan yang akan dimusnahkan itu sejak 2016 hingga 2021, namun tidak semuanya dari program APBD Jember karena ada obat-obatan yang berasal dari program Pemerintah Pusat," katanya.
Berita Terkait
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?