Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 25 Juli 2022 | 10:05 WIB
Save kaldera Bromo [Foto: Tangkapan layar change.org]

SuaraMalang.id - Masyarakat Tengger dan komunitas pecinta lingkungan memprotes perhelatan Adventure Trail & Mountain Bike Independent Day 3 Bromo Volcano Series yang rencananya digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Jawa Timur.

Acara motor trail dan sepeda gunung itu akan dihelat pada Minggu 28 Agustus mendatang. Namun, masyarakat Tengger menolaknya karena belum mendapatkan izin dari semua pihak.

Semua pihak yang dimaksud yakni dari Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Romo Dukun Ngadisari, dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) sebagai pihak pengelola wisata Gunung Bromo.

Masyarakat Tengger menolak acara yang digelar First One Jersey Factory itu karena menilai acara itu berdampak buruk pada lingkungan dan tidak menghormati dan menghargai kesakralan Gunung Bromo.

Baca Juga: Menikmati Jazz Sambil Ngopi di Tengah Halimun

Bahkan seorang warganet membuat petisi penolakan acara tersebut. Petisi dengan judul 'Save Kaldera Bromo' itu dibuat oleh Mohammad Anshori.

Dalam petisi tersebut dijelaskan pihaknya tidak bisa membayangkan dengan adanya ratusan bahkan ribuan motor yang akan memadati kawasan Bromo bisa memberi dampak buruk.

"Kami dari @forumsahabatgunung menyatakan ikut menolak kegiatan tersebut, membayangkan akan ada ratusan motor dan mungkin ribuan motor yang mengeluarkan raungan menderu, belum lagi efek dari sampahnya, bunyinya, kebut kebutannya, debu bertebaran dll, siapa yang bisa mencover sedemikian banyak pemotor," tulis keterangan dalam petisi.

Selain itu, belum ada jaminan para peserta event tersebut tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan dan bisa mengganggu wisatawan Gunung Bromo lainnya.

"siapa yang mau menjamin mereka tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan atau bermain main di kawasan yang notebene kawasan dengan sebuah perlindungan, sebuah kawasan konservasi, yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," lanjut keterangan.

Baca Juga: Giliran Gilang Ramadhan dan Andien Hibur Penggemar Jazz Gunung Bromo Malam Ini

"rusak sdh nanti ekosistem laut pasir, yang di Indonesia bahkan dunia tidak banyak ekosistemnya seperti ini, kita bisa berada di sebuah kawasan yang di masa lalu adalah sebuah kawasan vulkanik hingga sekarang," tutup keterangan dalam petisi tersebut.

Berdasarkan pantauan SuaraJatim.id, hingga Senin (25/7/2022), 1032 orang sudah menandatangani petisi tersebut. Sementara yang dibutuhkan sebanyak 1000 tanda tangan.

Sejumlah warganet pun meninggalkan komentar pada petisi tersebut.

"saya menandatangani ini karena ingin menjaga kelestarian kaldera bromo," tulis bila***

"daerah bromo itu asik karena kesunyiannya, meskipun banyak yang mengunjungi. Tapi kalau pakai ada event motor trail segala, duh pasti berisik sekali dan rasanya akan gak nyaman karena sama aja kayak di kota, gak kayak lagi hiling. Mana nanti rumput-rumput dilintasin lagi, duh," ujar kartika***

"merusak alam dengan "gaya"," komen idrus***

"bromo wajib dilindungi dari keinginan eksis sebuah komunitas yang tidak memberi dampak positif bagi upaya konservasi," kata yuli***

"kalau mau berbahagia tidak usah menyusahkan sesama makhluk, berbahagialah karena bisa membahagiakan yang lain," kata sapto***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More