Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 12 Juli 2022 | 17:07 WIB
Alumni SMA Selamat Pagi Indonesia di podcast Denny Sumargo. [YouTube/@Curhat Bang Denny Sumargo]

"Ketika saya sendiri melihat dia cerita dimana-mana, itu tuh kayak kok bisa sih kamu ngomong kayak gitu padahal kan kenyataannya kayak gini," ujarnya. 

Sementara Saida, rekan satu geng salah satu korban juga mengatakan jika korban tidak pernah menunjukkan gelagat yang tidak biasa. Korban juga tidak pernah bercerita kepadanya soal adanya kasus pelecehan tersebut.

Korban hanya bercerita tentang permasalahan keluarga.

"yang sering diceritakan itu adalah keluarganya yang butuh uang, perlu apa, seperti itu," kata dia.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Pelecehan Julianto Eka yang Berujung Dipenjara

"Ketika dia bilang di media sosial bahwa semua anak asrama tahu (kasus pelecehan), kita yang berada di dalam tidak tahu," imbuhnya.

Korban juga sempat mengatakan bahwa JE sering memanggil siswinya satu per satu untuk menuju ke ruangannya. Hal itu pun dibantah tegas oleh Risna.

"tidak ada pemanggilan siswi satu per satu me ruangan JE," ujar Risna.

Risna juga merasa heran dengan salah satu korban. Pasalnya, jika memang korban dilecehkan, kenapa dia tetap mereferensikan sanak saudaranya untuk masuk ke sekolah tersebut.

"Sekarang misal dia merasa dia sendiri tidak aman merasa terancam perkara kekerasan seksial dan sebagainya ya tidak seharusnya kan dia mereferensikan adik-adiknya. Apalagi yang direferensikan wanita semua," paparnya.

Baca Juga: Kesaksian Teman Korban dan Ibu Asrama SPI Kota Batu soal Pelecehan Seksual: Saya Tak Pernah Melihat..

Sebagai informasi, di SMA SPI terdapat tradisi, siswi yang sudah bersekolah di sana bisa mereferensikan keluarga atau sanak saudaranya untuk masuk ke sekolah tersebut. Nama yang direferensikan tersebut kemungkinan besar akan diterima di sana.

"Jadi kami ada daftar misalkan, dilla mereferensikan adek kelasnya siapa saja yang bisa diterima. Adiknya itu bisa bersekolah karena referensi Dilla," katanya.

Sementara korban sendiri diketahui mereferensikan tetangga hingga saudara dekat mulai dari angkatan selanjutnya hingga memutuskan resign.

Ketiga saksi tersebut mengungkapkan, alasan mereka mengatakan hal tersebut semata karena harapan yang ada di dalam sekolah tersebut.

"Tempat itu sudah menyelamatkan masa depan saya, tempat itu gak boleh tutup, karena banyak anak yang membutuhkan tempat itu untuk masa depannya," ujar Dilla.

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More