SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan tegas meminta pertanggungjawaban dan jaminan keamanan bagi santri yang masih bertahan untuk menimba ilmu di pondok pesantren berinisial IU, di Kecamatan Singojuruh.
Hal itu merespons terbongkarnya kasus pencabulan santri, total ada enam korban. Pelaku predator seksual berinisial FZ, seorang pengasuh ponpes yang telah diringkus dan ditetapkan tersangka.
"Untuk internal pesantren, kita sudah ada waktu beberapa hari setelah kejadian saat itu, sekaligus meminta pertanggungjawaban pada lembaga untuk menjamin keamanan kelanjutan anak-anak yang masih bertahan di situ," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Henik Setyorini, Jumat (8/7/2022).
FZ mangkir panggilan polisi dan kabur berpindah-pindah tempat. Kepolisian berhasil meringkusnya di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Akibat perbuatan cabul pengasuh ponpes itu, satu persatu santri mulai meninggalkan pesantren, bahkan tak jarang dari mereka pulang tanpa berpamitan kepada pengurus pesantren.
Atas insiden ini, Henik menyampaikan rasa prihatin yang mendalam, terutama bagi para korban yang masih dibawah umur, masa depan mereka masih panjang sehingga perlu adanya komitmen dan bentuk tanggung jawab pesantren untuk menjamin keamanan santri kedepannya.
"Kalau ada kejadian serupa, secara birokrasi urusan Kemenag, tapi untuk kasus mengenai anaknya, itu ranah kami," cetus Henik.
Sebagai bahan evaluasi, Henik telah mempersiapkan konsep sosialisasi yang lebih mendalam mengenai cara-cara mendidik generasi bangsa dalam lembaga pendidikan, bahkan pihaknya berencana melibatkan pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk memberi pemahaman lebih mendalam kepada masing-masing pengurus pesantren
"Saat nanti evaluasi, teman-teman P2TP2A harus dilibatkan dan memberikan materi sosialisasi terkait pola perlindungan anak di Ponpes," ungkapnya.
Baca Juga: DPO Pencabulan MSAT Nginap di Rutan Medaeng Sebelum Diserahkan ke Kejati Jatim
Saat ini Henik terus berupaya membangun komunikasi dan koordinasi bersama pihak Kemenag Banyuwangi untuk bersama-sama mengevaluasi setiap ponpes yang ada di Banyuwangi, agar kejadian serupa tak sampai terjadi lagi.
Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi
Berita Terkait
-
Pengasuh Pondok Terduga Pelaku Pencabulan Santri Banyuwangi Dibekuk di Palembang Oleh Tim Macan
-
Berkas Perkara Dilimpahkan ke Kejati Jatim, Mas Bechi Tersangka Pencabulan Santri Segera Diadili
-
Kronologi Kasus Cabul Anak Kiai Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Korban Lima Orang yang Melapor
-
Pelaku Pencabulan Santri di Jombang Diringkus Polisi Setelah Menyerahkan Diri Tengah Malam
-
Izin Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Dicabut, Kemenag akan Kawal Proses Pendidikan Para Santri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern