SuaraMalang.id - Gletser Gunung Marmolada, di Dolomites, Italia longsor, Minggu (3/7/2022). Akibat peristiwa itu, enam orang dilaporkan meninggal tertimbun es dan batu.
"Longsoran salju, es, dan batu menghantam jalan masuk pada saat ada beberapa pesta bertali, beberapa di antaranya hanyut," kata juru bicara layanan darurat, Michela Canova seperti yang diutarakan kepada AFP, mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (4/7/2022).
"Enam orang dipastikan meninggal dunia dan delapan luka-luka," imbuhnya.
Peristiwa itu terjadi satu hari setelah rekor suhu tertinggi 10 derajat Celcius (50 derajat Fahrenheit) tercatat di puncak gletser.
Baca Juga: Jalur Erek-erek Banyuwangi Kembali Bisa Dilewati Pasca Longsor
Dua dari korban yang terluka dibawa ke rumah sakit di Belluno, satu lagi dalam kondisi yang kritis dibawa ke Treviso dan lima ke Trento.
"Jumlah total pendaki yang terlibat belum diketahui," kata Canova.
Dia tidak merinci kewarganegaraan para korban, tetapi media Italia melaporkan bahwa warga negara asing termasuk di antara para korban.
Helikopter dikerahkan untuk mengambil bagian dalam penyelamatan dan memantau situasi dari udara.
Tim penyelamat di wilayah Veneto terdekat di timur laut Italia mengatakan mereka telah mengerahkan semua tim Alpine mereka, termasuk anjing pelacak.
Baca Juga: Topan Chaba Hantam China hingga Hong Kong, Sebanyak 400 Penerbangan dari Kota Haikou Dibatalkan
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi menyatakan "belasungkawa yang tulus" kepada para korban dan keluarga mereka di Twitter.
Gambar yang difilmkan dari tempat perlindungan yang dekat dengan insiden itu menunjukkan salju dan batu meluncur menuruni lereng gunung dan menyebabkan suara gemuruh.
Rekaman lain yang diambil oleh turis di ponsel mereka menunjukkan longsoran abu-abu menyapu semua yang dilaluinya.
Tim penyelamat gunung merilis gambar yang menunjukkan penyelamat dan helikopter di tempat kejadian untuk membawa korban dari lembah ke desa Canazei.
Tugas mereka menjadi lebih berat karena jenasah para korban itu terperangkap di bawah lapisan es dan batu. Tim psikolog siap membantu kerabat para korban.
Berita Terkait
-
Gletser Gunung Everest Mencair, Nepal Hendak Relokasi Kamp Pendakian
-
Gletser Mencair, Ilmuwan Temukan Senjata dan Tempat Persembunyian Berusia 1.700 Tahun
-
Dampak Perubahan Iklim, Gletser Tertinggi di Dunia Terus Mencair
-
Gletser Besar di Antartika Meleleh Cepat dan Dapat Pecah Dalam 5-10 Tahun
-
Gletser di Himalaya Longsor, 8 Orang Tewas
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
-
Rekomendasi 5 Tisu Pembersih Makeup Terbaik, Lembut dan Maksimal Angkat Kotoran
-
Prabowo Bakal Luncurkan Lembaga Baru Demi Genjot Produktivitas Warga RI, Bawa-bawa Ormas
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!