Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 22 Juni 2022 | 19:38 WIB
Sebuah truk terlihat hancur dan terbakar di jembatan yang menghubungkan Severodoonetsk dan Lysychansk, Luhansk, Ukraina Timur pada 28 Mei 2022. (FOTO: Timesindonesia.co.id/ The Moscow Times/TASS)

Dengan meningkatnya ketegangan AS-Rusia, Departemen Luar Negeri pada hari Selasa mengkonfirmasi seorang warga Amerika kedua, Stephen Zabielski yang berusia 52 tahun meninggal dunia dalam pertempuran untuk Ukraina. Dua orang Amerika lainnya ditangkap pekan lalu di Ukraina timur. 

Seorang juru bicara Gedung Putih, John Kirby menyuarakan kekhawatiran atas pernyataan Rusia bahwa mereka tidak akan menerapkan Konvensi Jenewa tentang perlakuan manusiawi terhadap tahanan terhadap pasangan tersebut.

"Mengerikan bahwa seorang pejabat publik di Rusia bahkan akan menyarankan hukuman mati bagi dua warga negara Amerika yang berada di Ukraina," kata Kirby kepada wartawan.

Ukraina telah mencari keanggotaan di Uni Eropa setelah sebelumnya gagal bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Jokowi Segera Temui Putin dan Zelensky, Legislator PKS Berharap Indonesia jadi Penengah Konflik Rusia-Ukraina

"Para menteri pada hari Selasa bersatu dalam memberikan status kandidat ke Ukraina serta Moldova sebelum lampu hijau resmi akhir pekan ini," kata menteri Eropa Prancis, Clement Beaune, yang negaranya memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang telah menemukan status pahlawan di Eropa karena melawan invasi Rusia, mengatakan bahwa dia bekerja di telepon untuk menggalang dukungan untuk keanggotaan UE. "Saya akan melakukan segalanya agar keputusan bersejarah Uni Eropa disetujui. Ini penting bagi kami," katanya.

Load More