SuaraMalang.id - Thailand melegalkan tanaman ganja, baik untuk ditanam di rumah maupun diperdagangkan. Kebijakan itu manjadikannya sebagai negara Asia Tenggara pertama melegalkan ganja.
Bahkan ganja telah dihapus dari daftar narkotika terlarang. Kendati demikian, pemerintah Thailand tetap melarang untuk penyalahgunaan.
Negara ini menjadi yang pertama mengambil langkah seperti ini di Asia Tenggara, wilayah yang dikenal dengan undang-undang narkoba yang ketat.
Tetapi penggunaan rekreasi masih dilarang, meskipun para pendukung mengatakan pelonggaran itu secara efektif mendekriminalisasi ganja.
Baca Juga: Thailand Hapus Ganja dari Daftar Narkotika, Warga Boleh Nanam di Rumah
Pemerintah Thailand berharap bahwa mengembangkan perdagangan ganja lokal akan meningkatkan pertanian dan pariwisata. Bahkan memberikan satu juta bibit ganja kepada warga untuk mendorong pengambilan.
"Ini adalah kesempatan bagi masyarakat dan negara untuk mendapatkan penghasilan dari ganja dan rami," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan, Anutin Charnvirakul di akun media sosialnya bulan lalu, mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Kamis (9/6/2022).
Ia kemudian berbagi foto di Facebook tentang hidangan ayam yang dimasak dengan ganja, menambahkan bahwa siapa pun dapat menjual hidangan tersebut jika mereka mengikuti aturan - yang utama adalah bahwa produk harus mengandung kurang dari 0,2% tetrahydrocannabinol (THC), senyawa yang memberi pengguna perasaan "fly".
Mulai Kamis (9/6/2022) hari ini, rumah tangga di Thailand akan bisa menanam hingga enam tanaman ganja di rumah, namun dengan catatab mereka harus mendaftar ke pihak berwenang, dan perusahaan juga bisa menanam tanaman tersebut dengan izin.
Pengunjung rumah makan juga bisa memesan hidangan dan minuman yang mengandung ganja di restoran.
Baca Juga: Thailand Perbolehkan Warga Konsumsi Ganja tanpa Diisap, Pemerintah Berikan 1 Juta Bibit ke Petani
Klinik di seluruh negeri juga bisa lebih bebas menawarkan ganja sebagai pengobatan. Thailand adalah yang pertama di Asia yang melegalkan penggunaan ganja sebagai obat pada tahun 2018.
Namun, menggunakan obat untuk penggunaan pribadi masih dinilai ilegal. Para pejabat telah memperingatkan orang-orang agar tidak merokok di tempat umum, dengan mengatakan itu dianggap sebagai gangguan publik dan pelanggar berisiko ditangkap.
Di bawah rencana tersebut, pemerintah mengatakan pihaknya juga bertujuan untuk membebaskan sekitar 4.000 tahanan yang dihukum karena pelanggaran terkait ganja. Thailand, dengan iklim tropis sepanjang tahun, telah lama memiliki sejarah dengan ganja yang banyak digunakan penduduk setempat dalam pengobatan tradisional.
Rancangan undang-undang yang lebih luas tentang pengendalian ganja saat ini sedang dipertimbangkan di parlemen Thailand. Para pendukung percaya bahwa tahun-tahun mendatang bisa melihat pelonggaran bertahap pada aturan yang mengatur penggunaannya.
Berita Terkait
-
Thailand Mode Serius untuk Piala AFF 2024, Sertakan Empat Pemain Abroad
-
Piala AFF 2024: Thailand Tanpa Messi Jay, Timnas Indonesia Melenggang Juara?
-
Fyegoodgurl Merilis EP 'Hypnosis', Hadirkan Nuansa R&B Pop dan Kolaborasi Apik
-
3 Negara yang Tak Senang Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Dua Rival ASEAN
-
Resmi! Timnas Indonesia Sandang Status Terbaik di Asia Tenggara
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi