SuaraMalang.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) menyebabkan sejumlah anak-anak dan orang dewasa meninggal dunia sejak Januari di Probolinggo Jawa Timur.
Mereka ini terdiri dari tiga anak-anak dan satu orang dewasa. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Mujoko di wilayah setempat, Selasa (24/05/2022).
Menurut dia faktor kematian terjadi karena pasien datang ke puskesmas sudah dalam kondisi kurang baik, sehingga begitu masuk rumah sakit kondisinya sudah memburuk dan berdasarkan informasi rata-rata kematian itu karena faktor dehidrasi.
"Kasus DBD selama empat bulan terakhir meningkat. Berdasarkan data jumlah kasus DBD sejak Januari hingga April 2022 tercatat sebanyak 212 kasus dan empat pasien di antaranya meninggal dunia," katanya dikutip dari Antara.
"Intinya pasien DBD harusnya tidak boleh ada kasus kematian, namun karena kematian itu menurut data yang ada virulensinya begitu ganas dan cepat sekali. Penanganannya sebetulnya kalau diikuti sudah ditangani dengan baik, tetapi balik lagi kecepatan recovery," tuturnya.
Secara teori, lanjut dia, pasien DBD jarang yang meninggal tetapi kecepatan DBD itu luar biasa seperti air bah karena jika sampai hari kelimanya lolos maka akan lolos, tetapi kalau semisal semakin memburuk sampai hari kelima biasanya cenderung meninggal dunia karena tubuhnya sudah drop dan banyak pembuluh darah yang pecah, katanya.
Ia mengimbau untuk masyarakat harus waspada karena sudah memasuki musim hujan karena di Kabupaten Probolinggo khususnya tepi pantai yang merupakan daerah endemis, sehingga setiap tahun pasti ada yang terkena DBD.
"Usaha pencegahan paling sederhana adalah di tempat tidur dikasih kelambu karena nyamuk Aedes Agepty itu datangnya pagi mulai pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan sore pada pukul 15.00 hingga 17.00 WIB," katanya.
Mujoko mengimbau masyarakat mengenali gejala penyakit DBD yakni seperti orang sakit berupa batuk, demam, pilek, kecapekan dan sebagainya, sehingga dapat berobat ke puskesmas atau rumah sakit sebelum kondisi pasien memburuk.
Baca Juga: Jalan Alternatif di Desa Tambakukir Probolinggo Tertimbun Longsor
"Gejala awal adalah panas, lemah, lesu sekali dan semuanya menurun. Biasanya kalau anak-anak gerakannya luar biasa tiba-tiba menurun. Jika dewasa itu sudah merasa loyo dan lemah," ujarnya.
Ia menjelaskan gejala DBD sangat spesifik sekali karena biasanya kalau demam pada hari pertama, tiba-iba naik dan turun serta mulai ada bercak-bercak merah maka disarankan untuk mengambil sample darah dan jika diperiksa selama 5 menit, maka akan tampak pembuluh darah di bawah kulit.
"Misalnya ada anak sakit hingga panasnya tinggi dan keluar bercak berupa warna merah. Jika ditekan atau penetrasi ditarik ke kanan dan kiri. Jika merahnya semakin jelas itu ada indikasi mengarah ke DBD, tapi kalau merahnya hilang berarti itu gigitan nyamuk biasa atau alergi," katanya.
Upaya yang sudah dilakukan Dinkes Probolinggo begitu ada kasus DBD dan menerima hasil laboratorium rumah sakit bahwa betul-betul diagnosa DBD, maka Dinkes melalui puskesmas akan melakukan penyelidikan epidemiologi dengan cepat.
"Nanti akan dilihat kanan kirinya sebanyak 20 rumah. Jika ada jentik maka akan diputuskan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan izin untuk dilakukan pengasapan atau fogging," katanya.
Berita Terkait
-
Jalan Alternatif di Desa Tambakukir Probolinggo Tertimbun Longsor
-
14 Kasus Kekerasan Pada Anak di Probolinggo, Komnas PA Probolinggo: Kasusnya Naik 50 Persen...
-
Banjir Rob Merendam Sebagian Wilayah Probolinggo, Begini Penjelasan BMKG
-
Lima Calon Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo Pilih Batal Berangkat, Ini Alasannya
-
Permukiman Kalibuntu Probolinggo Terendam Banjir Rob, Sebanyak 6.000 Jiwa Terdampak
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
Terkini
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas
-
BRI Wujudkan Pemberdayaan UMKM, Pecel Ndoweh Tembus Pasar Kalimantan dan Sulawesi
-
BRI Tunjuk Dhanny Sebagai Corsec, Andalkan Pengalaman Global Termasuk dari Singapura
-
KUR BRI 2025: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Klaster dan Digitalisasi
-
Rahasia BRImo Jadi Primadona: Inovasi, Keamanan & Kenyamanan di Genggaman