SuaraMalang.id - Kasus penganiayaan berujung pembunuhan terjadi di Dusun Sumberan Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Jawa Timur.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 18 Mei 2022, dini hari di dekat Masjid An Nabah. Seperti dijelaskan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, korban dianiayaan diduga grgara diteriaki maling.
Korban diketahui bernama M Sholeh (47) warga Dusun Gumawang RT 15/RW 3 Kecamatan Rambipuji. Hery menjelaskan, terjadinya penganiayaan itu diawali dari adanya pesta miras yang dilakukan korban bersama para pelaku.
Namun demikian, katanya, untuk motif adanya aksi penganiayaan hingga berujung kematian korban, masih akan dilakukan penyelidikan mendalam.
Terkait pelaku penganiayaan, lanjut Hery, diketahui dari penyelidikan awal polisi berjumlah total ada 10 orang.
"Jadi sebelum kejadian tersangka R mengajak korban beserta dua orang rekannya untuk datang (mengunjungi) rumahnya di Ambulu. Dengan alasan mengajak untuk melihat sapi," kata Hery seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.
Sesampainya di rumah R, di sekitar Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, lanjut Hery, ada teman-teman dari pelaku yang lain saat itu, dan sedang pesta minuman keras (miras) jenis arak.
"Kemudian mengajak korban dan rekan-rekannya untuk bergabung minum," katanya.
Namun sekitar pukul 01.30 WIB, lanjut Hery, korban pamit untuk pulang. Tidak lama setelah itu, para pelaku di TKP (rumah R), mendengar teriakan maling dari arah selatan masjid (An Nabah).
Baca Juga: Sapi Terindikasi Suspect PMK di Kabupaten Malang Kini Capai 280 Ekor
Para pelaku saat itu (berjumlah 10 orang), mendatangi sumber suara, dan mendapati korban terkapar di pinggir jalan tidak jauh dari kendaraan (motor) yang digunakan," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Hery, salah satu tersangka membawa korban kembali ke rumah R, dan korban dianiaya saat itu.
"Dengan cara memukul menggunakan batang bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter, balok kayu sepanjang kurang lebih 30 cm, dan sebongkah batu sebesar (kurang lebih) kepala orang dewasa," sebutnya.
"Korban dianiaya pada bagian kepala, dada, dan perut korban. Sampai korban meninggal dunia," sambungnya.
Terkait aksi penganiayaan yang dilakukan, kata Hery, keterangan dari para pelaku saat pemeriksaan masih berbelit-belit.
"Meskipun mereka mengakui melakukan penganiayaan. Tapi mereka merasa korban adalah maling (berdasarkan ada teriakan maling dari arah selatan Masjid An Nabah)," jelas dia.
Berita Terkait
-
Sapi Terindikasi Suspect PMK di Kabupaten Malang Kini Capai 280 Ekor
-
Kasus Pengeroyokan di Jember, Sholeh Tewas Dituduh Maling
-
Laga Uji Coba Lawan PSIS Jadi Ajang Pelatih Meracik Komposisi Pemain Baru Arema FC
-
Gerebek Rumah Diduga Pengedar Narkoba di Medan, Polisi Diteriaki Maling
-
Iqbal Ramadhan Antusias Suntik Vaksin Booster Demi Bisa Menonton Laga Uji Coba Arema FC Vs PSIS
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
-
Mees Hilgers Main Lagi, Pelatih FC Twente Resmi Dipecat!
-
Mees Hilgers Tiba-tiba Kembali Masuk Starting XI FC Twente, Kok Bisa?
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
Terkini
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas
-
BRI Wujudkan Pemberdayaan UMKM, Pecel Ndoweh Tembus Pasar Kalimantan dan Sulawesi
-
BRI Tunjuk Dhanny Sebagai Corsec, Andalkan Pengalaman Global Termasuk dari Singapura
-
KUR BRI 2025: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Klaster dan Digitalisasi
-
Rahasia BRImo Jadi Primadona: Inovasi, Keamanan & Kenyamanan di Genggaman