SuaraMalang.id - Sholeh (47) ditemukan tewas di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Jember, Rabu (18/5/2022). Warga Kecamatan Rambipuji, Jember diduga jadi korban pengeroyokan.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, motif penganiayaan masih terus didalami penyidik. Namun, berdasar pemeriksaan sementara, korban sempat dituduh sebagai maling atau pencuri.
"Jadi sebelum kejadian tersangka R mengajak korban beserta dua orang rekannya untuk datang (mengunjungi) rumahnya di Ambulu. Dengan alasan mengajak untuk melihat sapi," kata Hery mengutip dari Suarajatimpost.com, Kamis (19/5/2022).
Sesampainya di rumah R, di sekitar Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, lanjut Hery, ada teman-teman dari pelaku yang lain saat itu, dan sedang pesta minuman keras (miras) jenis arak.
"Kemudian mengajak korban dan rekan-rekannya untuk bergabung minum," katanya.
Namun sekitar pukul 01.30 WIB, lanjut Hery, korban pamit untuk pulang. Tidak lama setelah itu, para pelaku di TKP (rumah R), mendengar teriakan maling dari arah selatan masjid (An Nabah).
Para pelaku saat itu (berjumlah 10 orang), mendatangi sumber suara, dan mendapati korban terkapar di pinggir jalan tidak jauh dari kendaraan (motor) yang digunakan," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Hery, salah satu tersangka membawa korban kembali ke rumah R, dan korban dianiaya saat itu.
"Dengan cara memukul menggunakan batang bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter, balok kayu sepanjang kurang lebih 30 cm, dan sebongkah batu sebesar (kurang lebih) kepala orang dewasa," sebutnya.
Baca Juga: Detik-detik Truk Tronton Tabrak Pemotor di Depan Transmart Jember, Diduga Terobos Lampu Merah
"Korban dianiaya pada bagian kepala, dada, dan perut korban. Sampai korban meninggal dunia," sambungnya.
Terkait aksi penganiayaan yang dilakukan, kata Hery, keterangan dari para pelaku saat pemeriksaan masih berbelit-belit.
"Meskipun mereka mengakui melakukan penganiayaan. Tapi mereka merasa korban adalah maling (berdasarkan ada teriakan maling dari arah selatan Masjid An Nabah)," jelas dia.
Dari pernyataan pelaku, masih kata Hery, juga karena di daerah (TKP) itu sering terjadi kemalingan (pencurian).
"Jadi diduga korban dianiaya karena dituduh sebagai pencuri," ulasnya.
Namun demikian, terkait informasi penyelidikan sementara ini masih dilakukan lidik mendalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM
-
Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli: Dorong Minat Baca Anak di Daerah Tertinggal