SuaraMalang.id - Kasus kematian pasien COVID-19 di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masih tinggi. Jumlah pasien meninggal selama Januari hingga 25 Maret 2022 tercatat sebanyak 39 orang.
"Dari 39 kasus kematian pasien COVID-19 di Magetan selama Januari hingga menjelang akhir Maret ini didominasi oleh kaum lansia yang memiliki penyakit penyerta berat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengutip dari Antara, Jumat.
Dijelaskannya, penyakit penyerta atau komorbid yang diderita pasien COVID-19, meliputi hipertensi, stroke, tumor otak, jantung, diabetes dan rata-rata tergolong berat.
Selain komorbid, lanjut Rohmat, terdapat faktor fatalitas lain dari pasien COVID-19 lansia yang meninggal, yakni belum mendapatkan vaksin COVID-19 sama sekali.
Baca Juga: Malangnya Nenek Kaminem Tertimpa Mobil Box Saat Seberangi Jalan di Magetan, Begini Kondisinya
Guna menekan tingkat kefatalan, Dinas Kesehatan Magetan meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19, baik dosis satu, dua, maupun vaksin penguat, jika sudah waktunya di puskesmas maupun layanan kesehatan lainnya untuk menekan tingginya risiko kematian karena COVID-19.
"Kami juga melakukan sosialisasi pentingnya masyarakat Magetan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, khususnya lansia, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun penguat. Karena ini salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian," kata dia.
Dinkes Magetan juga meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVOD-19.
Berdasarkan data, di Kabupaten Magetan, kasus COVID-19 hingga Jumat (25/3) mencapai 12.721 orang. Dari jumlah itu, 11.600 orang di antaranya telah sembuh, 105 orang masih dalam perawatan, dan 1.016 orang meninggal dunia.
Jumlah konfirmasi baru pada Jumat (25/3) tercatat enam orang, sembuh delapan orang dan meninggal dunia dua orang.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Magetan Terpopuler Enak dan Harganya Murah Meriah, Wajib Dicoba
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama
-
Survei Pilwali Malang Sepekan Jelang Coblosan, 3 Paslon Bersaing Ketat
-
Wonosari Malang Porak-poranda Diterjang Angin Kencang
-
Menepi, Arema FC Berlatih di Pinggiran Malang