Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 11 Maret 2022 | 22:05 WIB
Ikrar damai PSHT dan Pagar Nusa di Jember [SuaraMalang/Adi Permana]

SuaraMalang.id - Sejumlah polsek di wilayah hukum Polres Jember pada Jumat (11/03/2022) menggelar deklarasi damai antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa.

Hal ini untuk mencegah konflik yang terjadi di Banyuwangi antara dua perguruan silat tersebut, agar tak merebet ke Jember dan sekitarnya. Salah satunya dilakukan oleh Polsek Sumberjambe yang menggelar pertemuan antara pengurus Perguruan Silat PSHT dan Pagar Nusa.

Dengan bertempat di Mapolsek, jajaran pengurus dari kedua perguruan silat duduk satu meja dengan menyepakati dan melakukan pernyataan bersama menyikapi peristiwa konflik antar perguruan silat di Banyuwangi.

"Kami bersama dengan teman yang juga saudara kami dari Perguruan silat PSHT ranting Sumberjambe, Sepakat dengan menyatakan bersama-sama untuk tetap menjaga kondusifitas kamtibmas di Kecamatan Sumberjambe dengan mengajak masing-masing anggota kami untuk tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut," kata Ketua PAC Pagar Nusa Sumberjambe, Sholeh, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Menghalau Pergerakan Masa Pendekar Silat ke Banyuwangi, Giliran Polres Jember Sisir Gerakan Massa Kedua Perguruan

Dalam kesempatan tersebut, kedua pengurus perguruan silat juga menjamin Kamtibmas dan kondusifitas di Kecamatan Sumberjambe tetap aman dan tidak terpengaruh dengan konflik di Kabupaten Banyuwangi.

"Kami juga sudah mengimbau kepada anggota kami di bawah untuk tidak berangkat ke Banyuwangi dan tidak melakukan kegiatan yang dapat menambah masalah baru," ujarnya.

"Persoalan di Banyuwangi kami percaya penuh dengan aparat penegak hukum di sana bisa memproses hukum yang adil," katanya menegaskan.

Hal ini diapresiasi oleh Kapolsek Sumberjambe AKP. Istono. "Alhamdulillah, dari PSHT maupun Pagar Nusa sepakat mencegah anggotanya untuk tidak berangkat ke Banyuwangi. Ini artinya mereka punya kepedulian tinggi untuk menjaga keamanan bersama," ujar Istono.

Sehari sebelumnya, TNI-Polri bersama Dinas Perhubungan Jember, menggelar operasi penyekatan di kawasan Gunung Gumitir yang merupakan titik perbatasan antara Jember-Banyuwangi.

Baca Juga: Warga Menggugat Perhutani Soal Pengelolaan Pantai Papuma Jember

Operasi yang digelar pada Kamis (10/03) itu berhasil menjaring puluhan pesilat dari Jember yang hendak berangkat ke Banyuwangi.

Diduga para pesilat ini hendak melakukan aksi solidaritas membela rekan-rekan seperguruan silat mereka. Operasi penyekatan dipimpin langsung oleh Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo bersama Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. Batara C Pangaribuan.

Dari puluhan pesilat yang terjaring itu, dua diantaranya harus diamankan ke Mapolres Jember karena kedapatan membawa senjata tajam yang disembunyikan di jok motor mereka.

Sedangkan puluhan pesilat lainnya dipulangkan setelah diberi himbauan dan pengertian agar tidak perlu berangkat ke Banyuwangi.

"Kami imbau kepada kelompok perguruan silat tersebut untuk kembali pulang ke rumah masing-masing dan mempercayakan kasus di Banyuwangi ke aparat penegak hukum," ujar AKBP Hery Purnomo.

Suasana di Banyuwangi, menurut Hery sudah berangsur membaik. Proses penegakan hukum sedang dijalankan oleh aparat yang berwenang. "Percayakan semua proses kepada aparat penegak hukum," kata Hery menegaskan.

Kontributor : Adi Permana

Load More