SuaraMalang.id - Tercatat ada tiga siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terkonfirmasi positif Covid-19. Kekinian, tiga siswa menjalani isolasi mandiri.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso, dr. Mohammad Imron mengatakan, pasca temuan kasus virus Corona itu, pihaknya melakukan tracing dan testing terhadap warga di SD setempat.
"Alhamdulillah, tadi kelas III dan kelas VI juga sudah dilakukan tracing. Termasuk kontak erat, kontak eratnya," kata dia mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com.
"Kasus konfirmasi Covid-19 untuk siswa yang melakukan PTM ada data yang masuk hari ini, sudah diinformasikan," sambung dia.
Temuan kasus Covid-19 tersebut, lanjut dia, sekolah akan mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab, bagi sekolah yang sudah ada kasus konfirmasi maka kegiatan PTM diganti proses dengan cara daring.
"Kita akan memberikan pengetahuan secara resmi kepada dinas pendidikan agar nanti bisa melakukan koordinasi lebih lanjut," jelas dia.
Bagi sekolah yang ada kasus konfirmasi, agar tidak melakukan PTM selama 10-14 hari. Adapun mengenai kebijakan apakah keseluruhan PTM di Bondowoso akan ditutup. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama OPD dan pihak terkait lainnya minggu depan.
"Dalam minggu ini belum bisa dilakukan karena yang paling penting adalah melakukan tracing dan testing. Sehingga bisa mencegah semaksimal mungkin terhadap penyebaran Covid-19," jelas dia.
Kepala Dinas Kesehatan itu meminta masyarakat agar tetap hati-hati, karena kemarin bpenambahan kasus konfirmasi di Jawa timur 3.000 lebih. "Bondowoso 21 per kemarin, ini terus bertambah," jelas dia.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Raja Spanyol Hingga Ratu Denmark Dinyatakan Positif Covid-19
Adapun untuk mengetahui apakah tiga siswa sekolah dasar di Bondowoso itu terpapar Covid-19 varian Omicron atau tidak, harus melalui hasil Whole Genome Sequencing (WGS). WGS adalah digunakan untuk mengenali varian virus atau organisme.
"Harus WGS di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) atau BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) di Surabaya," kata Imron.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata