Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 15 Januari 2022 | 14:25 WIB
Rekonstruksi kasus pornografi menari telanjang di Banyuwangi [Foto: Timesindonesia]

SuaraMalang.id - Kemarin kepolisian Banyuwangi mengamankan 15 pengunjung sebuah tempat karaoke di Banyuwangi. Dalam penggerebekan itu dua gadis di bawah umur kedapatan telanjang dan menari striptis.

Dua gadis belia tersebut telanjang bersama dua lelaki hidung belang di sebuah ruangan karaoke. Mereka kemudian diamankan dan didata ke kantor kepolisian resor setempat, Jumat (15/01/2022).

Saat ini, polisi menggelar rekonstruksi kasus pornografi tersebut. Dalam kegiatan rekonstruksi ini, polisi memperagakan seluruh adegan secara lengkap.

Mulai dari tamu memesan ruang karaoke, memilih pemandu lagu hingga adegan tarian erotis (striptease dance). Hal ini disampaikan Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan.

Baca Juga: Ayah Edan Hamili Anaknya dan Paksa Gugurkan Kandungan di Banyuwangi

Ia menyebut rekonstruksi ini digelar sekaligus olah TKP untuk melengkapi proses pendalaman penyidikan yang dilakukan polisi atas dugaan kasus pornografi dan perdagangan manusia tersebut.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari proses melengkapi penyidikan kami. Ini merupakan rangkaian yang harus dilakukan," kata Iptu Lita, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Sabtu (15/1/2022).

Iptu Lita menyebut, ada dua room yang digunakan. Yakni room 501 dan 502. Room ini memiliki ruang kecil berkapasitas maksimal 5 orang dengan ukuran sekitar 3,5 x 3 m.

Pertama, tamu yang datang harus menuju ke meja kasir untuk melakukan order room. Disini, tamu ditanyai akan melakukan reservasi berapa orang. Kasir akan menentukan room yang sesuai dengan kebutuhan.

Selanjutnya di adegan kedua dan ketiga, tamu diantar menuju ruangan oleh mami. Tamu diajak untuk menuju ruang pemandu lagu. Di ruang ini semua pemandu lagu berkumpul layaknya etalase. Tamu dipersilahkan memilih pemandu sesuka hati.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Januari 2022 untuk Wilayah Jember Bondowoso Situbondo dan Banyuwangi

Adegan keempat dan kelima, tamu dengan tersangka diantar menuju room yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam kasus ini menggunakan room 501 dan 502.

Adegan keenam dan ketujuh, pemandu lagu dibawa masuk ke dalam room yang sudah dipesan oleh tamu. Setelah mengenalkan pemandu lagu kepada tamu, selanjutnya mami meninggalkan keduanya di dalam room.

Rekonstruksi Polresta Banyuwangi 2Barang bukti otentik kasus pornografi tarian erotis di kafe di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

Adegan kedelapan dan kesembilan, tamu dan pemandu lagu mulai memilih lagu dan bernyanyi bersama. Di sini juga, pramusaji mengantarkan sejumlah paket minuman yang sudah dipesan.

Adegan kesepuluh dan sebelas, pemandu lagu menurunkan baju dan melepaskan bra yang dikenakannya. Selanjutnya si pemandu lagu mulai berjoget erotis dan tamu menghampirinya untuk berdiri di sampingnya.

Tak berselang lama, pada adegan keduabelas petugas kepolisian datang untuk menggerebek room 501 dan 502 secara bersamaan.

"Ada sekitar 12 reka adegan yang diperagakan. Semuanya dilakukan secara detil. Peragaan ini Polresta Banyuwangi tidak memerankan tersangka, saksi, tamu atau pemandu lagu yang asli. Seluruhnya hanya peran pengganti," ujarnya menegaskan.

Load More