Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 10 Januari 2022 | 08:41 WIB
Petugas pemadam kebakaran memberikan bantuan medis kepada korban ketika kebakaran melanda sebuah gedung apartemen di wilayah Bronx, New York City, AS, 9 Januari 2022. (ANTARA/Reuters/Lloyd Mitchell/as)

SuaraMalang.id - Kebakaran hebat melanda sebuah apartemen berlantai 19 di Kawasan The Bronx New York Ciyu Amerika Serikat, Minggu (09/01/2022).

Tragedi itu menelan korban jiwa tidak sedikit. Dilaporkan sebanyak 19 orang tewas terpanggang dalam peristiwa tersebut dan 9 diantara para korban terwas tersebut masih berumur bocah alias anak-anak.

Seperti disampaikan Wali Kota New York City Eric Adams. Ia membenarkan insiden yang terjadi sekitar pukul 11 pagi (23 WIB) di gedung bata cokelat megah yang menyediakan unit perumahan dengan harga terjangkau itu.

Sebelumnya pada Minggu, para pejabat mengatakan 32 orang telah dirawat di rumah sakit dengan cedera yang mengancam jiwa dan total ada sekitar 60 orang yang terluka.

Baca Juga: Wanita di Batam Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Kamar Apartemen

"Ini adalah tragedi tak terperi," tulis Adams di Twitter.

"Mari berdoa bersama saya untuk mereka yang pergi, terutama 9 anak-anak tak berdosa yang meninggal." Demikian Ia menyambung cuitannya.

Penyebab kebakaran masih diselidiki, tetapi kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang standar keamanan di perumahan kota berpenghasilan rendah itu.

Peristiwa itu adalah kebakaran maut kedua di kompleks perumahan di AS minggu ini setelah dua belas orang, termasuk delapan anak-anak, tewas pada Rabu pagi ketika api melalap gedung apartemen perumahan umum di Philadelphia.

Anggota DPR AS Ritchie Torres --politisi Demokrat yang mewakili wilayah tempat gedung nahas itu berdiri-- mengatakan kepada MSNBC bahwa pembangunan perumahan yang terjangkau seperti gedung di Bronx itu menimbulkan risiko keamanan bagi penduduk.

Baca Juga: Penghuni Ditemukan Membusuk di Apartemen Avava Batam, Sudah 2 Bulan Meninggal

"Ketika kita membiarkan pembangunan perumahan yang terjangkau diganggu oleh puluhan tahun disinvestasi, kita membahayakan nyawa kita sendiri," katanya.

Asap menyebar ke setiap lantai gedung, kemungkinan karena pintu apartemen yang awalnya dibiarkan terbuka, dan para korban menghirup banyak asap, kata komisaris pemadam kebakaran kota Daniel Nigro pada konferensi pers.

"Anggota pemadam menemukan korban di tangga setiap lantai dan membawa mereka keluar karena serangan jantung dan pernapasan," katanya.

Sekitar 200 petugas pemadam membantu memadamkan api, dan beberapa kehabisan oksigen di tangki mereka, tetapi mereka tetap berusaha menyelamatkan orang-orang dari gedung, kata Adams kepada CNN, Minggu.

Seorang fotografer Reuters di tempat kejadian pada Minggu melihat petugas penolong pertama melakukan resusitasi jantung paru (CPR) pada setidaknya delapan orang di depan gedung.

Petugas pemadam kebakaran dengan saluran selang berusaha mengeluarkan asap dari gedung. Salah satu dari mereka terlihat memecahkan jendela di lantai atas agar asap dapat keluar. ANTARA

Load More