Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 27 Desember 2021 | 20:22 WIB
Kasatreksrim Polres Malang, Kompol Tinton Yudha Riambodo di Mapolresta Malang Kota, Senin (27/12/2021) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

Namun tak sampai masuk terlalu dalam, tangan SW langsung dipaksa keluar. LN pun langsung sadar dan meminta kunci mobil dan hanphonenya lalu pulang dari hotel itu.

"Waktu itu memakai mobil saya. Saya pergi membawa kunci dan nyetir sendiri pulang. Katanya (Kata SW) handphone saya di mobil. Tapi tidak ada HP pas saya di rumah dan sudah saya geledah di mobil," ujarnya.

Dia pun sesampai di rumah meminta adeknya untuk menemannya ke SW lagi. HP-nya masih tidak diketahui keberadannya.

"Dan saya ke hotel lagi adek saya menunggu di parkiran basement hotel. itu sudah ada SW di sana dan saya meminta HP saya. Ternyata dibawa SW ini kenapa nggak bilang dari tadi gitu kan," imbuhnya.

Baca Juga: Tahun Ini 10 Persen Pengguna Narkoba di Malang Anak-anak di Bawah Umur

Selanjutnya, LN semakin yakin bahwa dia memang dicabuli oleh SW. Hal itu diyakininya saat siang harinya Sabtu (20/11/2021), SW mengirim pesan singkat melalui applikasi Whatsapp.

Intinya terkait permintaan maaf SW telah melakukan hal yang tidak senonoh ke LN. "Di situ SW sudah kirim WA ke saya minta maaf 'saya khilaf dan lain-lain," kata dia.

Tidak mau menyelesaikan masalah tersebut secara daring, LN pun meminta bertemu langsung dengan SW supaya tidak ada salah paham.

Pertemuan itu terjadi di mini market di Jalan Simpang Balapan Kota Malang.

"Setelah sampai di Alfamidi Simpang Balapan saya menunggu SW. Terus saya ditemani teman saya cewek. Dan saya ajak pula ke mobil SW, teman saya duduk di belakang saya di depan sama SW," ujarnya.

Baca Juga: Pertama di Jatim, 4 Warga Malang Dicurigai Positif Omicron Sebab Hasil PCR Banyak Virusnya

Dia pun meminta SW untuk berhenti di sekitar Jalan Merbabu tempat terjadinya pengeroyokan, tidak jauh dari titik awal bertemu.

"Aku bilang ke SW kita ke EF saja dekat Simpang Balapan itu alasannya untuk nurutin Eza (teman perempuan LN)," kata dia.

Teman perempuan LN pun sesampainya di lokasi langsung turun dari mobil. LN pun juga mau turun. Namun saat dia sudah membuka pintu mobil, SW menancapkan gas mobilnya.

"Spontan saya langsung jatuh di jok mobil langsung aku teriak-teriak dan aku narik hand rem terus ganti perseneleng itu dari D ke P. Itu mobil matic," kata dia.

Mobil SW pun waktu itu berknalpot brong. Otomatis saat digas sekaligus mengerem terdengar suara nyaring dan menarik perhatian orang sekitar.

"Setelah mobil berhenti teman-teman ku langsung ke sana dan aku ambil kunci mobilnya," ujarnya menambahkan.

Load More