Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 23 Desember 2021 | 15:50 WIB
Foto dampak letusan Gunung Semeru dari udara [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Pembersihan lahan untuk relokasi korban letusan Gunung Semeru ditargetkan selesai 40 persen. Setelah itu baru pembangunan dilakukan.

Hal ini disampaikan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Menurut dia, sampai saat ini pembersihan lahan relokasi masih 'on progress'. Rencananya, total untuk relokasi membutuhkan lahan 25 hektare.

Menurutnya, percepatan pembangunan hunian sementara dilakukan Pemkab Lumajang bersama Satuan Tugas (Satgas) Semeru yang dipimpin oleh Danrem 083/Baladika Jaya Kolonel Inf Subekti.

"Percepatan dilakukan agar pengungsi segera menempati hunian dan kembali hidup normal pascabencana awan panas guguran dan erupsi Gunung Semeru," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (23/12/2021).

Baca Juga: Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru, Sinetron ANTV Tak Kantongi Izin Polisi

Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq ingin secepatnya masyarakat segera pindah ke hunian sementara yang akan dibangun, agar bisa melakukan aktivitas normal seperti biasanya.

Sementara terkait pembangunan hunian tetap, Cak Thoriq mengatakan Pemkab Lumajang akan melakukan di lokasi yang sama dan pembangunan hunian tetap sendiri akan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Sekarang dalam proses pemutakhiran data agar nantinya data yang kami kirim tidak ada kekeliruan," katanya.

Ada dua lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi permukiman warga terdampak APG Gunung Semeru yakni di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo.

"Kedua lokasi tersebut dipilih dengan berbagai macam pertimbangan yaitu kondisi keamanan, sarana pendukung kebutuhan dasar dan luasan lahan," ujarnya.

Baca Juga: Tanpa Izin, Syuting Sinetron di Pengungsian Korban Bencana Gunung Semeru Dibubarkan

Cak Thoriq mengatakan Pemkab Lumajang berencana membangun permukiman baru bagi warga terdampak bencana Gunung Semeru menggunakan konsep smart village.

Pemkab Lumajang juga sudah menggelar dialog dengan perwakilan masyarakat yang terdampak bencana Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Candipuro untuk menyampaikan tahapan relokasi dan banyak pendapat yang disampaikan, salah satunya sebagian warga ada yang berkeinginan tidak direlokasi di Desa Sumbermujur.

Load More