SuaraMalang.id - Pembersihan lahan untuk relokasi korban letusan Gunung Semeru ditargetkan selesai 40 persen. Setelah itu baru pembangunan dilakukan.
Hal ini disampaikan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Menurut dia, sampai saat ini pembersihan lahan relokasi masih 'on progress'. Rencananya, total untuk relokasi membutuhkan lahan 25 hektare.
Menurutnya, percepatan pembangunan hunian sementara dilakukan Pemkab Lumajang bersama Satuan Tugas (Satgas) Semeru yang dipimpin oleh Danrem 083/Baladika Jaya Kolonel Inf Subekti.
"Percepatan dilakukan agar pengungsi segera menempati hunian dan kembali hidup normal pascabencana awan panas guguran dan erupsi Gunung Semeru," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (23/12/2021).
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq ingin secepatnya masyarakat segera pindah ke hunian sementara yang akan dibangun, agar bisa melakukan aktivitas normal seperti biasanya.
Sementara terkait pembangunan hunian tetap, Cak Thoriq mengatakan Pemkab Lumajang akan melakukan di lokasi yang sama dan pembangunan hunian tetap sendiri akan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Sekarang dalam proses pemutakhiran data agar nantinya data yang kami kirim tidak ada kekeliruan," katanya.
Ada dua lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi permukiman warga terdampak APG Gunung Semeru yakni di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo.
"Kedua lokasi tersebut dipilih dengan berbagai macam pertimbangan yaitu kondisi keamanan, sarana pendukung kebutuhan dasar dan luasan lahan," ujarnya.
Baca Juga: Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru, Sinetron ANTV Tak Kantongi Izin Polisi
Cak Thoriq mengatakan Pemkab Lumajang berencana membangun permukiman baru bagi warga terdampak bencana Gunung Semeru menggunakan konsep smart village.
Pemkab Lumajang juga sudah menggelar dialog dengan perwakilan masyarakat yang terdampak bencana Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Candipuro untuk menyampaikan tahapan relokasi dan banyak pendapat yang disampaikan, salah satunya sebagian warga ada yang berkeinginan tidak direlokasi di Desa Sumbermujur.
Tag
Berita Terkait
-
Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru, Sinetron ANTV Tak Kantongi Izin Polisi
-
Tanpa Izin, Syuting Sinetron di Pengungsian Korban Bencana Gunung Semeru Dibubarkan
-
Heboh Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru, Kapolres: Satgas Tidak Mengizinkan
-
Para Artis yang Syuting di Area Pengungsian Korban Semeru Minta Maaf
-
Kritik Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru, Bukhori F-PKS DPR: Tak Cerminkan Empati
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern